Budaya dan tradisi itu mempengaruhi setiap masyarakat dalam mengolah makanan mereka. Gak heran kalau kita bakal menemukan makanan aneh dengan cara pengolahan yang tidak biasa.
Selain ada makanan yang cara penyajiannya menyiksa binatang, ternyata ada juga makanan aneh dari berbagai negara yang berbahan baku darah binatang. Meski bagi sebagian orang menjijikkan, tapi makanan ini tetap ada sampai sekarang.
Sup yang populer di Vietnam ini berbahan baku darah angsa. Darah mentah akan disajikan ke dalam wadah, kemudian dicampur dengan ampela, lalu diberi topping kacang mete. Biasanya sup ini hanya akan dipanaskan sekadarnya saja dan tidak terlalu matang.
Tahu darah terbuat dari darah ayam, bebek, atau babi. Darah hewan akan dibiarkan mengental dan memadat. Biasanya tahu darah ini akan dikonsumsi dengan mi atau makanan lainnya. Kamu mau coba?
Salah satu kuliner asal Meksiko ini menggunakan darah babi sebagai pengental. Makanan ini juga digemari karena bercita rasa manis dan enak di lidah, karena menggunakan banyak bumbu. Meski demikian, sekarang ini kebanyakan mole poblano menggunakan kakao sebagai pengganti darah babi.
Black pudding adalah sosis yang menggunakan darah sebagai bahan bakunya. Sosis ini juga menggunakan lemak babi atau sapi.
Selain di Inggris, black pudding juga bisa ditemukan di berbagai negara Eropa dengan nama berbeda-beda. Misalnya mustamakkara di Finlandia, morcilla atau botifarra di Spanyol, krvavica di Kroasia, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Makanan mewah ini menggunakan saus yang terbuat dari darah ayam. Ayam jantan akan dicampur wine, lalu dimasak, kemudian di atasnya disiram dengan darah ayam. Konon, harga makanan ini selangit dan sekarang mulai jarang ditemukan.
Makanan ini bisa kita temukan di penjaja kaki lama di Taiwan. Makanan yang berbahan baku darah babi ini dimasak dengan nasi, kaldu babi, lalu dicampur dengan tepung kacang dan terakhir diberi topping cilantro (semacam seledri).
Jajanan ini termasuk populer dan disukai banyak orang, termasuk wisatawan. Mau coba?
Pancake ini menggunakan bahan darah babi, bawang, tepung, dan sebagainya. Biasanya disajikan sebagai menu sarapan dengan sirup dan selai buah sebagai pelengkap.
Di Swedia, makanan ini bernama blodplattar, sedangkan di Estonia dikenal dengan veripannkoogid, berbeda dengan Finlandia yang disebut dengan veriohukainen.
Di pasar malam di Taiwan, darah ular sudah jadi kudapan yang biasa ditemui. Biasanya ular akan dibelah pembuluh darahnya, kemudian darahnya akan ditempatkan di dalam gelas. Pembeli pun bisa langsung meminum darahnya. Fresh!
Boat noodles di Thailad (kuaitiao ruea) mengandung nam tok atau darah babi atau sapi yang dicampur dengan garam dan bumbu rempah. Pilihan mi dari Thai boat noodles juga beragam, mulai dari mi beras tipis, mi telur, hingga sen yai, dan sen lek (mirip kwetiau). Biasanya kuliner ini disajikan bersama dengan kulit babi dan daun basil.
Di Polandia terdapat kuliner tradisional sup darah yang biasa disebut dengan czarnina. Makanan ini menggunakan darah bebek dan organ dalam, seperti jantung, hati, rempela, kaki, dan leher. Makanan ini akan ditambah dengan rempah-rempah, mi, serta sayuran.
Jika Polandia punya czarnina, maka Filipina punya dinuguan. Sup ini menggunakan darah babi dan sosis darah mirip black pudding sebagai bahan bakunya. Penasaran buat cobain?
Suku Maasai yang tinggal di Tanzania memiliki kebiasaan minum darah hewan ternak. Uniknya hewan ternak tidak dibunuh ketika mereka meminum darahnya.
Mereka menggunakan alat khusus sehingga bisa meminum langsung darah sapi dari pembuluh vena. Biasanya mereka akan minum darah yang dicampur dengan susu sapi. Hmm, ini termasuk penyiksaan binatang gak ya?
Saksang merupakan makanan khas suku Batak. Makanan ini menggunakan daging babi atau anjing yang direbus bersama dengan darahnya. Kemudian dimasak dengan santan dan banyak rempah-rempah.
Nah, kamu penasaran ingin mencoba yang mana nih? Atau justru bergidik ngeri?