5 Bubur Khas Italia yang Bikin Lidah Terpikat, Nikmat Abis!

Polenta merupakan salah satu makanan kuno asal Italia Utara, namun tetap populer hingga saat ini. Umumnya hidangan ini dibuat dari tepung jagung kasar yang dimasak dalam air. Meskipun buburnya saat ini dicirikan dengan warna kuningnya yang pekat, sebelum kedatangan jagung di Eropa pada abad ke-16, bubur ini terbuat dari gandum hitam, dan soba, yang memberinya warna yang jauh lebih gelap.

Di zaman Romawi, bubur ini disebut pulmentum, dan menjadi makanan pokok petani dan tentara Romawi, yang diberi porsi biji-bijian sebagai jatah ladang.

Di jaman modern ini, bubur sering ditambahkan dengan beragam topping yang tentu menambah cita rasa, seperti udang, jamur, daging, hingga telur.

Cuccia atau disebut juga dolce di Santa Lucia merupakan dessert lezat khas Sisilia yang pembuatannya memerlukan bahan-bahan seperti gandum, keju ricotta, dan gula. Namun beberapa penikmatnya suka menambahkan cokelat hitam, kayu manis, atau manisan buah ke dalam bubur untuk meningkatkan cita rasa.

Bubur ini secara tradisional dihidangkan pada 13 Desember, yang dikenal sebagai Pesta Santa Lucia yang bertujuan untuk merayakan martir eponim yang mengakhiri kelaparan di Sisilia dengan membawa kapal penuh gandum ke Syracuse. 

Polenta nera atau disebut juga polenta hitam merupakan variasi dari polenta tradisional, yang berasal dari daerah Valtellina di Lombardy. Bahan pembuatan utamam bubut ini adalah tepung soba hitam lokal tanpa tambahan tepung jagung. Untuk menambah cita rasa maka ditambahkan bahan-bahan seperti kentang, mentega, keju, dan garam.

Bubur ini berbeda dengan polenta pada fiur, versi ini tidak dimasak dengan krim, melainkan dalam air, seperti halnya polenta biasa. Cara memasaknya yaitu kentang direbus dalam air asin, dihaluskan, kemudian dicampur dengan tepung soba hitam dan mentega. Selanjutnya bubur dimasak selama satu jam sambil terus diaduk.

Matuffi merupakan bubur yang berasal dari Tuscany. Bahan utama pembuatan bubur adalah polenta dengan jamur dan sosis. Kemudian ditambahkan dengan minyak zaitun, wortel, seledri, bawang, sosis tanpa lemak, anggur merah, jamur, tomat, tepung jagung, dan keju parut.

Sebagai penambah rasa daun salam secara tradisional digunakan untuk membumbui saus yang dibuat dengan sayuran, anggur, sosis tumbuk, tomat, dan jamur. Setelah bubur dalam keadaan matang, bubur diletakkan di mangkuk saji dengan lapisan polenta dan saus, dengan tambahan keju parut di antaranya.

Polenta concia merupakan polenta versi kental yang secara tradisional dibuat dalam pot tembaga. Dalam pembuatannya memerlukan polenta matang dan keju Fontina Valdostana atau keju Alpine serupa yang di atasnya diberi mentega cair.

Bubur ini paling enak disajikan saat musim dingin tiba dan umumnya penduduk lokal memasangkannya dengan segelas anggur merah lokal seperti Enfer d'Arvier.

Italia mempunyai beragam bubur degan beraneka rasa. Jika berkunjung ke sini, jangan lupa untuk mencicipinya ya. Dijamin gak bikin menyesal!