seloyang bolen pisang (pexels.com/reyhan diptayana)
Selain mengenali beberapa penyimpanan yang disebutkan di atas, kamu juga harus mengetahui tanda yang menunjukkan bahwa bolen pisang telah basi atau dalam kondisi rusak. Pertama, kamu bisa mengidentifikasinya melalui perubahan penampilan. Jika warna pada permukaan bolen berbeda dari pertama kamu melihatnya, maka hal ini bisa menjadi tanda bahwa makanan tersebut sudah basi. Contohnya adalah bintik-bintikan keokelatan atau kehijauan yang biasanya menjadi pertanda tumbuhnya jamur.
Tekstur bolen pisang juga biasanya kering di bagian atas. Tetapi, kalau kamu mendapati teksturnya berubah menjadi lembek, lembap, dan berair, maka hal ini bisa menjadi indikator bahwa hidangan sudah tidak segar. Terakhir, kamu juga bisa mengidentifikasinya melalui bau. Kalau baunya terasa asam dan tengik, itu juga bisa menjadi pertanda bahwa bolen pisang sudah tidak dapat dikonsumsi. Kalau ingin lebih yakin, kamu juga bisa mencicipi sedikit kudapan tersebut, dan jika rasanya sudah jauh berbeda dari bolen pisang yang fresh, maka sebaiknya hidangan tersebut disingkirkan saja.
Demi menjaga kesegaran bolen pisang, kamu harus memperhatikan cara menyimpan bolen pisang seperti catatan di atas. Lebih dari itu, kamu juga perlu mengenali tanda-tanda bagaimana bolen pisang sudah tidak segar dan basi supaya tidak lagi dikonsumsi. Dengan catatan sederhana ini, pengalaman menyantap bolen pisang pun bisa semakin istimewa dan kamu dapat menyimpannya secara maksimal.