Mie lethek (instagram.com/mielethekmbahmendes)
Dilansir Kemendikbud, Umar Yassir datang ke Yogyakarta sekitar tahun 1920-an. Mulanya kedatangannya hanya sebatas ingin berdakwah.
Hingga akhirnya Umar Yassir membangun rumah produksi makanan sejenis mi yang terbuat dari singkong yang dikeringkan dan tepung tapioka. Karena bentuknya kusam, mi tersebut dipanggil oleh penduduk Sandrakan sebagai mi lethek.
Kenapa Umar Yassir membangun rumah produksi? Pada zaman tersebut, daerah Sandrakan mengalami kekeringan. Penduduk memiliki banyak uang, tapi bingung harus membeli apa karena tidak ada bahan makanan yang bisa dibeli.
Itu tadi lima fakta menarik tentang mi lethek khas Yogyakarta. Kepengin mencicipi lezatnya mi lethek? Kamu bisa mengunjungi kedai mi lethek Mbah Mendes atau kedai mi lethek lainnya yang tersebar di penjuru kota Yogyakarta.