Selain kepiting dan cumi-cumi, udang adalah seafood yang disukai oleh banyak orang. Dagingnya lembut, manis, juicy, dan mudah diolah. Udang bisa dijadikan masakan udang asam manis, udang petai balado, udang mayones, hingga ebi furai.
Di dunia ini, ada banyak jenis udang yang sebagian besar bisa dikonsumsi. Mari intip beberapa di antaranya!
Dilansir Home Stratosphere, ada tiga varietas utama udang putih (Litopenaeus setiferus), yaitu chinese white, gulf white, dan pacific white. Mereka bisa tumbuh hingga panjangnya delapan inci (20,3 cm).
Mengapa udang putih disukai oleh para koki? Sebab, rasanya manis, mudah dibersihkan, dagingnya lembut, dan memiliki tekstur yang pas. Cara pengolahannya bisa digoreng, ditumis, direbus, dikukus, dibakar, hingga dipanggang.
Menurut Fish Choice, udang putih memiliki lemak jenuh yang rendah dan merupakan sumber selenium dan vitamin B12 yang baik. FYI, udang putih memiliki masa hidup yang pendek yakni kurang dari 2 tahun!
Hewan bernama ilmiah Farfantepenaeus duorarum ini bisa dikenali dari bintik berwarna gelap di setiap sisi antara segmen perut ketiga dan keempat. Saat masih mentah, udang ini berwarna merah muda, tapi ada juga yang abu-abu atau putih.
Ukurannya relatif lebih kecil dan banyak dijadikan sebagai campuran salad. Rasa dagingnya manis dengan tekstur yang lembut, ujar Alabama Gulf Seafood.
Seperti apa ciri-ciri udang merah muda yang baik? Menurut Fish Choice, aromanya harus seperti laut tanpa bau amonia. Udang ini ditangkap sepanjang tahun, tapi jumlahnya cenderung melimpah selama musim semi dan musim dingin.
Berlanjut ke udang cokelat (Crangon crangon), udang ini memiliki tekstur luar keras, kulit merah kecokelatan, dan rasanya agak manis. Karena memiliki pola makan kaya yodium, udang ini memiliki rasa kuat dan cocok untuk hidangan yang berbumbu.
Saat dimasak, warnanya akan berubah menjadi merah muda dengan rasa alami yang khas. Salah satu masakan yang memakai udang cokelat adalah jambalaya, hidangan nasi creole dari Afrika Barat dengan pengaruh Prancis dan Spanyol.
Udang cokelat dewasa memiliki panjang rata-rata 3--5 cm, tetapi ada yang mencapai 9 cm. Umumnya, udang cokelat ditangkap di Laut Utara bagian selatan, Laut Baltik, Laut Hitam, dan Laut Mediterania.
Sicyonia brevirostris disebut sebagai udang batu karena cangkangnya keras. Surprisingly, rasa dan teksturnya mirip seperti lobster!
Dilansir The Spruce Eats, udang ini hidup dan bertelur di perairan dalam yang hangat dengan kedalaman 120--240 kaki (36,5--73 meter) di bawah permukaan laut. Mereka hidup di Samudra Atlantik, lalu menyebar dari Florida hingga ke Teluk Meksiko, Kuba, dan Bahama.
Sebelum dimasak, lebih baik kulitnya dikupas dahulu. Gunakan gunting dapur untuk memotong kerangka luar. Jika sudah, kamu bisa langsung dimasak, entah dengan cara digoreng, ditumis, dikukus, direbus, sampai dipanggang. It's up to you!
Yang terakhir adalah udang windu (Penaeus monodon) yang berasal dari perairan Asia dan Afrika. Udang ini memiliki banyak julukan, salah satunya udang harimau raksasa.
Dilansir Home Stratosphere, udang windu dibudidayakan di Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan India. Ciri-ciri fisiknya adalah berkulit keras dengan garis-garis seperti macan di tubuhnya.
Dagingnya dikenal lembut, manis, dan teksturnya pas. Dibandingkan dengan yang lain, udang windu berukuran sangat besar karena mencapai 12 inci (30,5 cm). Biasanya, udang ini dijadikan masakan udang bakar madu, udang cobek, atau dimasak dengan saus padang.
Nah, itulah lima jenis udang yang paling banyak dikonsumsi dan rasanya lezat. Mana yang paling kamu sukai?