Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi fruit sando (vecteezy.com/Ika Rahma)

Selain menawarkan perpaduan rasa yang legit, fruit sando sebagai roti isi populer asal Jepang juga menawarkan penampilan menggugah selera. Hal tersebut menjadi detail yang turut menentukan kepuasan saat membuatnya sendiri.

Walau hanya terdiri dari roti, whipping cream, dan buah, namun pembuatan makanan ini sering terkendala pada proses membentuknya. Hasilnya, penampilan roti isi kurang bagus atau belepotan. Untuk itu, kamu bisa ikuti tips membentuk fruit sando yang rapi berikut ini, ya!

1. Pastikan whipping cream dioles sama rata

ilustrasi mengoles roti (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Seperti disebutkan sebelumnya, kalau salah satu komponen pembentuk fruit sando itu berasal dari penggunaan whipping cream. Bahan ini perlu dikocok sampai kaku tapi teksturnya tetap lembut agar rasa yang dihasilkan legit dan memikat.

Di samping itu, whipping cream harus diolesi secara merata ke permukaan roti. Jangan sampai ada bagian roti yang terlewat karena akan mengurangi kerapian makanan. Loyal dalam memberikan isian memang diperlukan agar roti isi tampak gemuk dan menggugah selera.

2. Posisikan buah berada di tengah

ilustrasi buah dalam roti (pexels.com/solod_sha)

Buah perlu diletakkan di bagian tengah untuk mendapatkan penampilan yang bagus, terutama kalau roti bakal dipotong melintang. Pastikan kamu meletakkan buah dengan pas. Terlebih kalau buah terdiri dari dua jenis atau lebih.

Setiap buah yang bakal dijadikan isian perlu dikeringkan dulu agar tidak merusak konsistensi krim dan mengubah bentuk fruit sando. Gunakan tisu dapur untuk mengeringkan sisa air mencuci buah, biar penataannya pun lebih gampang dan teratur.

3. Bungkus rapat pakai plastik cling wrap atau paper wrap

ilustrasi fruit sando dalam paper wrap (vecteezy.com/Natthapon Ngamnithiporn)

Kamu bebas memasukkan krim dan buah dengan ketebalan yang disukai untuk mendapatkan fruit sando lezat memikat. Namun, penting untuk membungkus rapat roti yang sudah disusun agar bentuknya kokoh. Gunakan plastik cling wrap atau paper wrap sebagai pembungkus.

Pastikan bungkusan ini diletakkan dengan rapat supaya bentuk fruit sando tidak berubah. Kalau pembungkus tidak dipakai untuk sajian, kamu bisa pertimbangkan cling wrap saja. Sedangkan jika ingin disajikan bersama bungkusnya, bisa pakai paper wrap untuk menambah visual roti isi.

4. Fruit sando wajib didiamkan sebelum dipotong

ilustrasi pintu kulkas (unsplash.com/Cong Wang)

Jangan lupa untuk mendiamkan fruit sando sebelum dipotong. Roti yang sudah dibungkus ini harus masuk kulkas setidaknya 30 menit untuk membuat krim dan buah sedikit lebih kaku. Itu akan mempermudah proses pemotongan sebelum disajikan.

Pastikan fruit sando diletakkan dengan aman dalam kulkas. Jangan disimpan berdekatan terhadap makanan berbau tajam agar tidak mengubah aromanya. Selain itu, hindari alas basah agar tidak bocor ke dalam roti serta membuatnya lembek dan bentuknya tidak rapi.

5. Gunakan pisau bergerigi untuk memotongnya

ilustrasi fruit sando (unsplash.com/Banana Boost Digital Marketing)

Karena elemen dalam fruit sando didominasi bahan lembut dan kenyal, maka untuk memotongnya kamu harus menyiapkan pisau tajam. Tapi, karena roti termasuk bahan yang susah dipotong maka kamu bisa pertimbangkan pisau bergerigi.

Pastikan pisau dalam keadaan bersih dan kering. Hal ini patut diperhatikan supaya tidak ada kotoran menempel di antara potongan fruit sando. Lakukan dengan perlahan untuk mendapat potongan yang bagus.

Tips membentuk fruit sando yang rapi bisa membantumu dalam pembuatan sajian tersebut. Agar potongannya rapi, kamu bisa memulainya dari penyusunan isian yang sama rata. Kemudian istirahatkan adonan di tempat dingin agar lebih kaku. Pilih juga pisau pemotong yang pas agar penampilan makanan lebih maksimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team