TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mencicipi Lezatnya Entil Pupuan: Kuliner Khas dari Tabanan, Bali

Dijamin enak!

Dok.Pribadi/Suarcani

Bali memang dikenal dengan berbagai potensi wisatanya. Tidak hanya budaya dan keindahan alam, pulau yang satu ini juga memiliki sederet kuliner khas. Sebut saja betutu dan lawar, dua masakan itu sudah terkenal dan bahkan, tidak jarang juga bisa ditemui di luar pulau.

Nah, bagi kamu yang tertarik dengan kuliner khas Bali selain betutu, lawar, maupun sate, ada satu lagi sajian yang patut dicoba. Namanya entil pupuan. Ingin tahu lebih lanjut tentang sajian yang satu ini? Yuk, simak ulasan berikut ini!

1. Makanan tradisional khas wilayah kecamatan Pupuan

Dok.Pribadi/Suarcani

Seperti namanya, entil merupakan kuliner tradisional dari kecamatan Pupuan yang memiliki cita rasa yang enak dan juga gurih. Masakan yang satu ini juga memiliki nilai sejarah dan agama, karena biasanya hanya disajikan di hari-hari tertentu. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi, Entil pun akhirnya dikonsumsi secara luas dan dijadikan sebagai salah satu kuliner khas yang dijual ke konsumen.

Pupuan sendiri berada di kaki Gunung Batukaru, yang berlokasi di kabupaten Tabanan. Butuh setidaknya satu jam perjalanan dari Denpasar jika menggunakan kendaraan pribadi.

Baca Juga: 10 Makanan Khas Bali yang Terkenal di Mancanegara, Sudah Coba Semua?

2. Penyajiannya mirip dengan lontong atau tipat kuah

Dok.Pribadi/Suarcani

Entil merupakan panganan yang mirip dengan lontong atau tipat dan disajikan dengan lauk lengkap, seperti sayur, daging ayam, telur, keladi goreng, serta sambal. Untuk menyempurnakannya, makanan ini dilengkapi dengan kuah. Kuahnya sendiri memiliki cita rasa yang khas. Dibuat dengan kaldu rebusan daging yang dicampur dengan bumbu Bali lengkap dan santan, kuah inilah yang menentukan kadar kelezatan entil.

Namun berbeda halnya dengan lontong atau tipat, yang istimewa dari entil adalah bahan pembungkus berasnya. Sajian ini tidak dikemas dengan daun pisang atau janur seperti umumnya, tetapi dengan daun khusus yang tersedia di daerah sekitar.

3. Entil dibungkus dengan daun kalingidi

Dok.Pribadi/Suarcani

Rahasia kelezatan dari entil adalah penggunaan daun kalingidi sebagai pembungkusnya. Daun ini dipercaya memiliki bahan antibiotik serta antiseptik alami, yang mampu menambahkan gizi khusus ke dalam makanan. Selain itu, daun kalingidi juga memberikan warna hijau yang khas ke entil, sehingga memberikan aroma dan rasa yang khas.

Cara pembuatan entil juga terbilang sederhana. Diracik dari campuran beras merah dan beras putih, kemudian dibungkus daun kalingidi. Entil lalu dimasak selama lima jam hingga matang.

Proses memasaknya pun biasanya tidak menggunakan kompor. Masyarakat sering menggunakan kayu bakar, khususnya kayu kopi yang dipercaya menghasilkan aroma masakan yang lebih lezat.

4. Awalnya dipakai sebagai sarana upacara untuk leluhur

id.wikipedia.org

Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, pada awalnya Entil dibuat untuk tujuan keagamaan. Masakan yang satu ini biasanya hanya dibuat pada hari Raya Ulihan yang jatuh pada hari Minggu, tiga hari setelah hari Raya Galungan.

Entil memiliki makna religius yang kuat dan dipercaya sebagai sarana upacara untuk mengantarkan leluhur untuk kembali ke nirwana.

Baca Juga: 5 Kuliner Nasi Khas Bali yang Nikmatnya Bikin Kamu Speechless! 

Verified Writer

Suarcani

Penulis yang seringkali baper dengan kisah karangannya sendiri.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya