TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Kenapa Daging Wagyu Mahal, Seberapa Sering Kamu Mengonsumsinya?

Teksturnya lembut dan buttery, rasanya pun enak

Ilustrasi daging wagyu (tajimaya.co.uk)

Daging sapi kerap dijadikan sebagai menu sehari-hari, karena rasanya yang nikmat. Daging sapi bisa diolah menjadi berbagai masakan yang menggoyang lidah.

Varian dan jenisnya pun banyak. Salah satu yang paling digandrungi banyak orang yakni daging wagyu. Daging ini diproduksi dari beberapa ras sapi unggulan yang ada di Jepang.

Teksturnya sangat lembut dan buttery saat dimakan. Rata-rata harganya cukup mahal. Ternyata ada beberapa alasan kenapa daging wagyu mahal. Di antaranya sebagai berikut.

1. Keaslian daging terjaga

Ilustrasi dgaing wagyu (gourmetfleisch.de)

Daging wagyu sudah terjamin kautentikannya. Jadi, tidak ada daging wagyu KW atau palsu. Hal tersebut terjadi karena Pemerintah Jepang sudah mengatur pengembangbiakan daging wagyu, agar ras sapi terjaga secara genetika.

Para peternak harus memerhatikan garis keturunan jika mau mengawinkan sapi untuk wagyu agar rasnya tetap terjaga.

Selain melalui proses pengujian keturunan, mereka juga harus memastikan hanya sapi dengan genetika terbaik saja yang dikembangbiakkan. Pemerintah Jepang pun menjadikan sapi wagyu sebagai living national treasure atau harta nasional yang hidup.

2. Kualitas pangannya berkualitas dan dijaga ketat

Ilustrasi daging wagyu (tasteofjapan.com)

Asupan sapi wagyu benar-benar diperhatikan sedemikan rupa untuk menghasilkan daging yang rasanya lezat, serta bergizi. Para peternak harus mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan secara disiplin.

Lantas, sapi wagyu diberi makan apa? Pada setiap fase pertumbuhan sapi, jenis pakannya pun berbeda-beda menyesuaikan kebutuhannya. Bahkan, sapi-sapi tersebut melakukan pola diet sehat dan ketat layaknya manusia.

Pakan utama untuk sapi wagyu adalah olahan dari jerami, gandum, serta beras. Bahkan, i sejumlah lokasi peternakan, sapi wagyu juga mendapat asupan minyak zaitun untuk menghasilkan rasa lebih lezat. Wow!

3. Dipelihara di lingkungang peternakan terbaik

Ilustrasi daging wagyu (willwanderforfood.com)

Para peternak sapi wagyu di Jepang meyakini kebahagiaan sapi akan berpengaruh terhadap rasa dagingnya. Jadi, mereka sangat serius dalam menjaga mood sapi agar tetap bahagia dan tidak stres.

Ada beberapa faktor yang dapat membuat sapi berpotensi menjadi stres. Di antaranya seperti iklim, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, hingga kepadatan tanah.

Di Jepang, ada sejumlah tempat terkenal nyaman dan ‘bebas stres’ untuk sapi, sehingga mampu menghasilkan wagyu yang lebih enak. 

4. Berasal dari varietas ras sapi hasil persilangan

Ilustrasi sapi (mashed.com)

Daging wagyu berasal dari hasil persilangan antara sapi asli Jepang dengan sapi impor, seperti Devon, Brown Swiss, Shorthorn, atau Simmental. Hasil persilangan inilah yang kemudian menjadi ras sapi penghasil daging wagyu. Di antaranya Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Shorthorn, dan Japanese Polled.

Sapi-sapi ini nantinya akan menghasilkan daging yang mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 lebih tinggi dibanding sapi pada lainnya. Daging sapi hasil persilangan ini juga akan memiliki banyak "marbling," atau pola guratan lemak yang menyebar secara merata di seluruh bagian daging.

5. Metode pemeliharaan khusus yang sangat istimewa

Ilustrasi daging wagyu (eatthis.com)

Gak cuma berasal dari ras hasil persilangan, sapi penghasil daging wagyu juga dipelihara dengan perlakuan khusus dan sangat istimewa. Para peternak Jepang akan memberi makan anak sapi sesuai pedoman ketat.

Anak sapi akan diberi susu pengganti dengan tangan selama 10 bulan. Setelah itu, mereka digemukkan dengan pakan khusus yang terbuat dari jerami, gandum, dan beras.

Sapi-sapi ini akan dibiarkan tumbuh dewasa hingga beratnya mencapai 700 kilogram. Tak sampai di situ, lingkungan tempat perawatan sapi juga sangat dijaga.

Sapi tumbuh besar di lingkungan yang bebas stres. Para peternak Jepang percaya seekor sapi yang bahagia akan menghasilkan daging dengan kualitas yang baik.

Di wilayah-wilayah tertentu seperti Prefektur Mie, sapi penghasil wagyu bahkan akan disembelih saat masih perawan. Mereka percaya sapi perawan akan menghasilkan daging yang lebih empuk.

Baca Juga: Perbedaan Daging Ayam dan Bebek, Mana yang Paling Kamu Suka?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya