TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wah, Para Peneliti Ternyata Tak Menganjurkan Sarapan Setiap Hari

Hmmm~ baca dulu penjelasannya nih

popsugar.com

Walaupun kita selalu dianjurkan sarapan, namun ternyata banyak peneliti dan ahli diet justru mengatakan sebaliknya. Bahwa mengonsumsi sarapan di pagi hari tidak diharuskan, Tapi ini tergantung dari gaya hidup setiap orang ya.

Bagi beberapa orang yang memiliki aktivitas tinggi, mengonsumsi sarapan sangat penting. Contohnya para atlet yang perlu berolahraga atau bagi mereka yang akan mengikuti ujian.

Kristin Gustashaw, seorang ahli gizi klinis pada Chicago’s Rush University Medical Center, menyarankan untuk menghitung asupan kalori sebelum mereka memutuskan untuk tidak mengonsumsi sarapan atau tidak, dan apakah sarapan yang mereka akan konsumsi sehat atau tidak.

Ia menambahkan, "Saya tidak pernah mengatakan bahwa setiap orang harus mengkonsumsi sarapan setiap hari. Namun hal tersebut harus disesuaikan dengan kebiasaan hidup masing-masing."

1. Bagi mereka yang melakukan banyak aktivitas, sarapan memberikan efek positif pada tubuh

agoramedia.com

Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di American Journal of Physiology: Endocrinology and Metabolism, para peneliti membandingkan efek mengonsumsi sarapan pagi dengan berpuasa sebelum bersepeda selama satu jam pada 12 pria betubuh sehat.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi bubur didampingi dengan susu tubuh mereka membakar, mencerna dan memetabolisme karbohidrat, lebih baik dari pada mereka yang berpuasa sepanjang malam hingga pagi hari.

Ternyata ini adalah penelitian pertama yang mengamati bagaimana tubuh kita merespon makanan yang diasup di pagi hari sebelum berolahraga. Penelitian-penelitian yang mencangkup tentang olahraga diteliti ketika objek penelitian dalam status berpuasa.

Para peneliti tidak begitu mengetahui apakah dampak melakukan olahraga setelah mengonsumsi sarapan.

2. Tidak mengonsumsi sarapan membuat tubuh membakar kalori lebih banyak

coach.nine.com.au

"Membakar karbohidrat sebagai bahan bakar tubuh memiliki sejumlah manfaat yang lebih banyak jika dibandingkan dengan membakar lemak sebagai bahan bakar terutama untuk beragam aktivitas yang memerlukan daya tahan," ujar Jazvier T Gonzalez, peneliti dari percobaan tersebut.

Karbohidrat dibakar lebih cepat dibakar oleh tubuh dan menghasilkan dua kali energi lebih banyak dari pada lemak. Membakar karbohidrat juga jauh lebih efisien, karena lemak membutuhkan 10 persen lebih banyak oksigen untuk menghasilkan jumlah energi yang sama dengan karbohidrat.

Penelitian yang diterbitkan tahun lalu dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan, dilansir dari Popsci.com dan Physiology.org, bahwa mereka yang menghindari sarapan membakar lebih banyak kalori. Namun hal ini juga memiliki risiko, di mana mereka dapat merasakan peradangan dan dampak negatif terhadap sensitivitas insulin. Hal ini akan memengaruhi seberapa baik tubuh mengatur jumlah glukosa dalam darah mereka.

Meningkatkan masa jeda antara makan malam dengan sarapan pagi juga dapat menjadi rahasia sukses untuk menurunkan berat badan. Mereka yang menunda sarapan selama 90 menit atau makan malam 90 menit lebih cepat dua kali membakar lemak.

Verified Writer

Nathasia

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya