Mengenal Getuk Lindri, Penganan yang Konon Punya Banyak Filosofi
Kamu tahu gak, sejarah makanan khas Magelang ini?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah-satu makanan khas masyarakat Indonesia adalah getuk, yang terbuat dari bahan dasar ketela atau singkong. Makanan ini dulunya sering muncul pada acara-acara sakral seperti pernikahan. Meskipun lambat laun kehadiran penganan ini mulai terlupakan, tapi sebenarnya getuk sangat mudah dibuat dan rasanya pun enak di lidah. Selain itu, makanan khas kota Magelang ini juga memiliki banyak filosofi, lho. Yuk, mengenal sejarah getuk!
1. Sejarah getuk berawal dari penjajahan Belanda
Getuk konon telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Seperti yang kita semua tahu, pada masa penjajahan itu, rakyat Indonesia sangat kesulitan mendapatkan makanan pokok, yakni beras. Sehingga masyarakat mencari pengganti makanan pokok beras dengan ketela, yang pada saat itu mudah dan banyak tumbuh di sekitaran.
Kemudian seorang pelopor yang berasal dari Desa Karet, Magelang, bernama Mbah Ali Mohtar berinovasi terhadap penganan berbahan dasar ketela ini, yang diberinya nama sebagai getuk. Mba Mohtar membuat getuk dengan rasa yang lebih enak dan tampilan yang lebih menarik. Nama 'getuk' sendiri diambil dari bunyi 'tuk-tuk' dari kegiatan menumbuk singkong hingga halus.
Baca Juga: 7 Jajanan Pasar Khas Sulawesi Selatan Bikin Lidah Bergoyang
Baca Juga: 5 Makanan Tradisional Khas Sumatera Utara yang Bisa Bikin Ketagihan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.