TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kedai Dodit: Nongkrong Gaul a la Komika Standup Comedy

Nongkrong sambil belajar open mic

IDN Times/Reza Iqbal Ghifari

Masih ingat Dodit Mulyanto, komika asal Blitar, Jawa Timur yang memukau pecinta standup comedy lewat gaya permainan biolanya yang khas? Pria asli Jawa yang memegang erat budaya Eropa itu tak hanya sibuk syuting film dan tampil standup comedy dari kota ke kota lho. 

Hampir setahun belakangan, ia telah membuka kafe di Surabaya, Jawa Timur. Bernama Kedai Dodit, konsepnya yang ditawarkan cukup unik. Cocok banget buat semua umur untuk nongkrong di sana, apalagi para mahasiswa yang mengutamakan keterjangkauan harga. Apa saja sih keunikannya? Simak ya!

1. Gak cuma sekedar kafe, tapi juga wadah untuk menyalurkan hobi dan bakat.

instagram/kedaidodit

Dodit membuka kafe bukan cuma untuk nongkrong, tetapi juga menjadi wadah anak-anak muda menyalurkan bakat dan hobinya. Seperti menyanyi dan standup comedy. Setiap Rabu, dua pekan sekali, Kedai Dodit menggelar open mic, baca puisi, dan akustik-an secara bergantian. Ada panggung kecil diletakkan di posisi center.

Pengunjung bisa mendaftar sebelum hari-H sebagai pengisi acara. Bila tak ada jadwal syuting atau roadswhow, Dodit turut mengisi acara. Saat IDN Media ke sana, Dodit bersama teman-teman ngamennya menyanyi lagu "Kembang Tebu-Dalan Anyar" dan "Sayang" yang dipopulerkan Via Vallen. Suasana makin meriah dengan tabuhan gendang ala dangdut, hingga banyak pengunjung yang tak kebagian kursi.

2. Properti kafe diisi dengan koleksi pribadi Dodit.

IDN Times/Reza Iqbal Ghifari

Di kafe seluas sekitar 5x20 meter itu, Dodit memajang koleksi pribadinya. Di antaranya tujuh ukulele, satu bas, tiga gitar, satu celo, dan dua cahoon. "Semuanya bisa digunakan. Silakan aja kalau ada yang mau pakai," kata pria kelahiran Blitar, 30 Juni 1985 itu.

Instagram/kedaidodit

Lain halnya biola yang menjadi ciri khasnya. Kata dia, biola menjadi item spesial. "Gak boleh sembarangan kalau biola, cuma buat special perform aja," katanya.

3. Meski ramai pengunjung, Dodit belum berkeinginan memperluas kafe atau membuka cabang.

IDN Times/Reza Iqbal Ghifari

Berlokasi di Jalan Semolowaru Selatan II Nomor 15D, Surabaya, Kedai buka mulai pukul 15.00 hingga 23.00. Meski relatif sempit, kedai tak pernah sepi pengunjung. Saat ditanya apakah ada keinginan untuk memperlebar kafe, Dodit menggeleng. "Mending sempit tapi selalu ramai, jadi guyub, daripada luas tapi banyak yang kosong. Aku suka seperti nasi yang ditempatkan dalam satu kotak, gitu," kata Dodit. "Kan, enak suasananya akrab kekeluargaan."

Instagram/kedaidodit

Jauh dari kata strategis, Kedai Dodit justru terletak di kawasan perumahan atau perkampungan. Meski begitu, Dodit merasa lebih nyaman dan aman. "Kalau bikin kafe di pinggir jalan, konsekuensinya macet. Kalau agak gang begini kan enak, gak terganggu lalu lintas," ujar alumni Pendidikan Geografi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, itu.

Baca Juga: Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 1)

4. Tak peduli untung atau rugi, yang penting asik dibuat nongkrong.

IDN Times/Reza Iqbal Ghifari
IDN Times/Reza Iqbal Ghifari

Berbeda dengan kebanyakan artis lainnya, Dodit membuka bisnis bukan untuk mendapatkan penghasilan besar lainnya. "Aku suka nongkrong, suka ngobrol. Bangun ini karena emang buat nongkrong sama teman-teman, daripada harus di rumah. Kalau di sini, kan bebas. Mau ngopi, mau sharing, nyanyi, nge-jam, bahkan open mic."

Saat ditanya bagaimana membagi waktu antara mengatur manajemen kedai dan jadwal syuting atau kerjaan lain, Dodit mengaku tak kewalahan. Soal kedai, Dodit tak ikut campur. "Untung ya syukur, kalau rugi ya kita kan sudah usaha," jawabnya.

5. Dodit dijadikan jujukan para pengunjung atau mahasiswa yang ingin belajar standup comedy.

Pengunjung Kedai Dodit berasal dari berbagai kalangan dan usia. Dari remaja hingga orang tua. Tak jarang sebagian di antara mereka justru meminta Dodit mengajarinya standup comedy. "Mereka tanya pengalamanku standup gimana. Ada juga bapak-bapak pengangguran minta diajarin standup, aku jadi sedih."

IDN Times/Reza Iqbal Ghifari

Kedai Dodit juga menjadi tempat latihan calon komika yang akan melaju di Stand Up Comedy Academy Indosiar. "Kemungkinan ada empat orang yang akan maju mewakili Surabaya," kata pemain film "Cek Toko Sebelah" itu.

6. Punya banyak menu favorit, apa saja ya?

Istimewa
Istimewa

Didirikan sejak 10 November 2016, varian menu Kedai Dodit diciptakan para pegawai. Ia tinggal menyetujui apapun usulan pegawai. "Iyo wes, sip. Sembarang pokok e aku (terserah pokoknya aku)" ujarnya. "Gak usah mikir untung banyak, yang penting murah dan nyaman."

Instagram/kedaidodit
Instagram/kedaidodit

Ada beberapa menu favorit di Kedai Dodit. Di antaranya sosis bakar, kentang goreng, mie rica-rica, martabak mie, serta bakso penyet. Berbagai minuman dingin menyegarkan dan hangat juga disajikan menjadi pelengkap makanan. Harga yang dipatok cukup terjangkau, yakni hanya Rp 5.000 hingga Rp 18 ribu. Murah kan?

Baca Juga: Wawancara Khusus: Dodit Mulyanto Blak-blakan Kehidupan Pribadinya (Part 2)​

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya