Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mungkin kamu sudah gak asing dengan camilan tradisional satu ini. Rengginang sering disajikan saat Lebaran, bahkan hampir ada di setiap rumah.
Biasanya kita kerap tertipu dengan stoples kaleng yang berisi rengginang. Ternyata hal itu ada alasannya, lho. Supaya gak penasaran, yuk intip beberapa fakta menarik rengginang berikut ini.
1. Sejarah rengginang
Ilustrasi rengginang (instagram.com/iis_almoktafi) Mungkin banyak yang menganggap bahwa rengginang berasal dari Betawi. Namun, sebenarnya rengginang berasal dari Jawa Barat dan Banten.
Rengginang diciptakan pertama kali saat orang zaman dahulu ingin membuat tapai ketan. Namun, bahan ragi mereka kosong. Karena gak ada, akhirnya beras ketan yang sudah dikukus tersebut dibentuk bulat kecil, lalu dijemur dan digoreng.
Ternyata banyak orang yang menyukai rengginang. Hingga saat ini, rengginang masih eksis sebagai salah satu hidangan Lebaran.
2. Bahan dasar rengginang
Ilustrasi pembuatan rengginang (instagram.com/wargabanua) Rengginang terbuat dari beras ketan utuh. Beras ketan tersebut dicampur dengan perasa seperti garam dan bumbu terasi.
Setelah itu, dikukus dan dibentuk bulat, lalu digoreng. Supaya menghasilkan rengginang yang renyah, rengginang harus digoreng dengan minyak yang sangat panas.
3. Hadir dengan rasa kekinian
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Ilustrasi rengginang kekinian (instagram.com/cemalcemilky) Biasanya camilan tradisional ini disajikan dengan rasa gurih atau asin saja. Namun kini, rengginang diolah dengan beragam rasa. Ada rengginang rasa balado, cokelat, green tea, stroberi, hingga sate ayam. Sudah pernah coba yang mana?
Baca Juga: 5 Cara Menggoreng Rengginang Biar Mekar, Hasilnya Lebih Memuaskan!
4. Sering ditemukan di dalam stoples wafer atau biskuit
Ilustrasi rengginang (instagram.com/allabouttastes) Kalau kamu pernah gak sih merasa kesal saat menemukan rengginang dalam stoples kaleng Lebaran? Ternyata itu ada alasannya, lho. Biasanya rengginang dibuat dalam jumlah banyak dan seringkali kehabisan wadah untuk menyimpannya.
Jadi, rengginang harus disimpan dalam stoples yang berukuran besar dan tertutup rapat. Akhirnya, banyak yang menyimpannya dalam stoples bekas wafer atau biskuit, supaya tetap renyah.
