TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Sate Khas Indonesia, Nama dan Maknanya Unik Banget

Kamu paling suka yang mana?

buzzfeed.com

Salah satu makanan khas Indonesia ini sudah gak perlu diragukan lagi soal rasanya. Masing-masing daerah di Indonesia punya jenis sate khas yang unik. Mulai dari bahan yang digunakan hingga nama-namanya yang unik.

Gak sekadar nama, sate-sate ini ternyata memiliki makna tersendiri, lho! Berikut di antaranya:

1. Sate kere

pinterest.com/widyahalim

Dalam bahasa Jawa "kere" itu berarti "miskin." Disebut sebagai sate kere karena sate asal Solo ini menggunakan bahan yang murah. Sejarah diciptakan sate kere, karena zaman dulu sate merupakan makanan mewah.

Kemudian, orang yang gak mampu, membuat sate sendiri menggunakan bahan selain daging. Mereka menggunakan jeroan sapi seperti paru dan usus. Sate ini dilengkapi dengan bumbu kacang dan kecap. 

2. Sate memeng

pinterest.com/tjwan4901

Sate memeng berasal dari Medan. Nama "memeng" merupakan nama panggilan dari H. Muhammad Saimin, pemilik warung sate ini. Sebab, dulunya banyak orang Tionghoa yang menjadi pelanggannya, mereka sulit melafalkan nama Saimin sehingga terdengar jadi "Meng."

Warung yang sudah ada sejak 1945 ini menyediakan beragam sate, mulai dari sapi, ayam, hati, usus, dan campur. Menariknya, bumbu pelengkap sate memeng bisa dipilih sesuai selera. Mereka menyediakan bumbu kacang, sambal kecap, dan kuah sate padang.

Baca Juga: 5 Resep Sate Lilit dari Berbagai Bahan, Rasanya Maknyus Abis!

3. Sate buntel

pinterest.com/widyahalim

Sate buntel juga berasal dari Solo. Bentuknya yang kepalan seperti buntelan ini terbuat dari daging kambing cincang. Dilapisi dengan lemak daging, lalu dibakar sampai lemaknya menetes. 

Sate yang berbentuk gemuk ini biasanya dilengkapi dengan sambal kecap. Dagingnya terasa juicy dan paling enak disantap saat hangat. 

4. Sate klatak

pinterest.com/jogjaphotograph

Sate klatak berasal dari Yogyakarta. Disebut klatak karena ketika ditaburi garam, sate ini akan menimbulkan bunyi "klatak..klatak."

Sate yang ada sejak zaman penjajahan Belanda ini dinikmati dengan kuah berwarna kuning seperti kuah gulai. Yang membuat sate ini unik adalah menggunakan jeruji sepeda sebagai pengganti lidi. 

Baca Juga: 3 Sate Terpopuler: Sate Madura, Ponorogo, dan Lilit, Suka yang Mana?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya