TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mampu Atasi Nyeri, Ini 5 Makanan yang Bisa Menjadi Painkiller Alami

Alternatif lain selain obat-obatan!

kompas.com/shutterstock

Bagi kamu yang sering bermasalah dengan nyeri, kamu mungkin menyadari bahwa rasa sakit bisa muncul atau meningkat setelah mengonsumsi makanan tertentu. Ini karena makanan bisa berperan dalam memperburuk atau mengurangi peradangan.

Peradangan adalah bagian dari respon imun alami tubuh untuk menyembuhkan infeksi, luka, dan kerusakan jaringan. Namun, peradangan juga menyebabkan banyak ketidaknyamanan, nyeri, kemerahan, bengkak, dan panas.

Biasanya, nyeri diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri atau painkiller yang dijual bebas. Hanya saja, konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang dikhawatirkan menimbulkan efek samping yang merugikan.

Tapi untungnya, ada beberapa makanan yang memiliki sifat sebagai painkiller alami yang dapat mengurangi peradangan dan nyeri, yang bisa menjadi alternatif lain selain obat-obatan. Inilah pilihan makanan yang bisa menjadi painkiller alami.

1. Cabai

unsplash.com/Alexander Schimmeck

Untuk kamu yang memiliki masalah dengan nyeri sendi, coba tambahkan cabai ke dalam makananmu untuk mengatasi masalah tersebut. Menurut studi pada Journal of Ethnopharmacology, kandungan capsaicin dalam cabai dan paprika yang membuat mulut terasa panas, telah terbukti menghasilkan efek anti-inflamasi dan sifat anti-oksidan potensial. Cabai dan paprika juga kaya akan vitamin B-6 dan C, serta kalium, serat, dan beta karoten.

Beberapa jenis bumbu bercita rasa pedas yang bisa kamu tambahkan ke dalam masakan adalah cabai rawit, jalapenos, habaneros, serrano, dan paprika. Hanya saja, cabai bisa menyebabkan gangguan pencernaan jika kamu tidak terbiasa makan makanan pedas, jadi kamu tetap perlu membatasinya.

Baca Juga: 7 Makanan Ini Biasa Diinginkan Tubuhmu Kalau Lagi Gak Sehat

2. Minyak zaitun

unsplash.com/The HK Photo Company

Dilansir Everyday Health, para peneliti tertarik untuk mempelajari manfaat anti-inflamasi minyak zaitun setelah melihat orang-orang yang menerapkan diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun, tampaknya mengalami lebih sedikit masalah kesehatan yang terkait dengan peradangan, seperti penyakit sendi degeneratif atau diabetes.

Ternyata, minyak zaitun extra-virgin kemungkinan mengandung senyawa yang mirip dengan ibuprofen, yang menjadikan minyak ini bagus untuk memasak makanan, atau dalam resep seperti saus salad sebagai bagian dari rencana manajemen harian bagi individu yang mengalami masalah dengan nyeri.

3. Kunyit

unsplash.com/FOODISM360

Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan kunyit dapat meredakan nyeri sendi. Bumbu ini memiliki sifat anti-inflamasi yang tercatat sebagai akar dari pengobatan pereda nyeri. Untuk mempercepat penyerapan dalam aliran darah, kombinasikan kunyit dengan merica.

Sebuah studi dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine melaporkan bahwa kunyit dapat bertindak sebagai pereda nyeri yang efektif untuk nyeri osteoartritis.

4. Ceri

unsplash.com/svklimkin

Studi pada jurnal Arthritis and Rheumatism telah menemukan bahwa ceri dapat membantu mengobati asam urat, yaitu bentuk artritis yang menyakitkan yang menyebabkan sendi bengkak; panas; merah, yang disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah. 

Tapi bukan hanya untuk asam urat, konsumsi ceri juga baik untuk atlet. Dalam sebuah penelitian di Journal of the International Society of Sports Nutrition, para atlet yang minum jus ceri selama tujuh hari sebelum acara lari yang intens menunjukkan berkurangnya nyeri otot setelah kompetisi.

Baca Juga: Tak Perlu Obat, Ini 5 Makanan Sehat yang Bisa Mengatasi Pegal-pegal

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya