TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Sayur Lilin, Bahan Pangan Asli Bukti Kekayaan Nusantara

Dapat diolah jadi beragam kuliner lezat, lho!

Ilustrasi tumis sayur lilin (instagram.com/wangxiujing168)

Kamu sudah pernah dengar sayur lilin, terubuk, atau bunga tebu? Olahan sayur lilin menjadi makanan khas masyarakat di Indonesia Timur. Bahan pangan ini kerap kali dimasak dengan santan dan jadi pendamping nasi.

Sayur lilin sebenarnya sejenis tebu-tebuan yang dapat langsung dimakan. Bahan pangan ini kerap kali dibudidayakan secara tradisional dan hanya dimanfaatkan untuk dikonsumsi masyarakat setempat.

Buat kamu yang masih penasaran dengan sayur lilin, simak ulasan selengkapnya berikut ini, ya. Siapa tahu kamu tertarik untuk mencicipinya, nih.

1. Jenis tebu-tebuan yang banyak dijumpai di Indonesia Timur

Ilustrasi tanaman sayur lilin (instagram.com/charles_ham88)

Melansir Jurnal Eksplorasi Jenis Tanaman Sayur Lilin (Saccharum edule) di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, tanaman sayur lilin termasuk dalam tanaman horlikultura. Tanaman ini adalah salah satu tumbuhan lokal sumber gizi maupun obat. Bagian yang dikonsumsi adalah bakal bunganya.

Ciri-ciri yang mencolok dari sayur lilin adalah umumnya daun berwarna hijau dan tidak tahan lama karena mudah rusak. Dengan begitu, sebagian besar dibutuhkan dalam keadaan segar. Selain itu, tanaman ini sangat peka terhadap hama dan penyakit.

Sayur lilin banyak ditemukan di Indonesia Timur, seperti Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Selain itu, tanaman ini menambah kekayaan kuliner di beberapa daerah di Sulawesi. Keunikan lain, setiap daerah memiliki nama berbeda untuk sayur lilin, contohnya di Pulau Tidore yang mengenalnya sebagai sayur dalawaho.

2. Beberapa jenis sayur lilin yang perlu kamu tahu

Ilustrasi sayur lilin putih dan kuning (instagram.com/charles.toto.5205)

Sayur lilin tak jauh berbeda dengan jenis sayur lain yang memiliki beragam jenis. Umumnya, sayur lilin dibedakan berdasarkan ukuran dan warnanya. Beberapa jenis sayur lilin, yakni sayur lilin putih pendek, putih panjang, kuning panjang, kuning pendek, dan putih panjang dengan batang pohon berwarna kemerahan.

Melansir Studi Potensi Eksisting yang Mendukung Pengembangan Usaha Tani Sayur Lilin (Saccharum edule) di Kota Tidore, masyarakat mengenal dan membudidayakan tiga jenis sayur lilin, di antaranya sayur lilin putih panjang, putih pendek, dan kuning. Ada pula yang menganggap bahwa sayur lilin merupakan tanaman tebu dengan pertumbuhan bunga tak normal atau mungkin hibrida dari tanaman tebu.

 

Baca Juga: 9 Nama Sayur-sayuran dalam Bahasa Jawa, Wis Ngerti?  

3. Olahan sayur lilin menambah kekayaan kuliner Nusantara

Ilustrasi sayur lilin kuah asam (instagram.com/theresia_7779)

Seperti penjelasan sebelumnya, sayur lilin kerap diolah menjadi hidangan lokal di kalangan masyarakat Indonesia timur. Diolah dengan santan dan bumbu kuning atau lodeh menjadi salah satu yang paling populer.

Ada pula yang menjadikannya tumis, digoreng dengan balutan tepung, dan olahan lain sebagai pendamping nasi. Namun, beberapa daerah menjadikannya sebagai makanan yang dibutuhkan untuk ritual kebudayaan seperti acara pernikahan.

Nilai filosofi tanaman ini adalah warisan leluhur yang perlu diteruskan oleh setiap generasi dalam komunitas tersebut. Dengan begitu, sudah menjadi kewajiban mereka untuk terus menanamnya.

4. Tanaman lokal bergizi dan baik untuk tubuh

Ilustrasi sayur lilin atau terubuk mentah (instagram.com/theresia_7779)

Sayur lilin sebagai tanaman lokal yang gak hanya lezat, namun juga bergizi tinggi. Sayur lilin dianggap sebagai sayuran indigenous yang memiliki komposisi gizi seimbang. Suku-suku pedalaman Papua menjadikannya sebagai obat untuk membantu melancarkan persalinan, alat kontrasepsi alami, dan melancarkan menstruasi. 

Mengandung zat gizi, seperti pro-vitamin A, vitamin C, sumber kalsium, zat besi, sedikit kalori, antioksidan alami, dan sumber serat pangan. Kandungan proteinnya berkisar antara 4,6 persen sampai 6 persen. Hal tersebut menjadi salah satu alasan sayuran ini baik dikonsumsi untuk menu harian.

Baca Juga: Si Manis Alami Kaya Nutrisi, Ini 5 Manfaat Sehat Sari Tebu

Verified Writer

Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya