TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ayam Betutu, Kuliner Bali Hasil Warisan Kerajaan Majapahit

Punya nilai sejarah dan budaya yang kental, lho!

ilustrasi sajian ayam betutu (instagram.com/ayamkampungkingell)

Seiring berjalannya masa, manusia tidak lagi memandang makanan hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan biologis semata. Akan tetapi, juga sebagai suatu hasil kebudayaan yang mencerminkan identitas masyarakat pemiliknya. 

Kondisi geografis, ekonomi, adat istiadat, kebiasaan, serta kepercayaan, bisa tampak dari hasil kuliner yang tercipta. Sehingga tidak heran, jika tiap daerah memiliki jenis dan variasi makanan yang berbeda-beda. Misalnya saja kuliner populer khas Bali, ayam betutu. Selain rasanya yang nikmat, betutu juga mengandung nilai religius, sejarah, dan, budaya yang sangat kental. Penasaran? Berikut sederet fakta menariknya.

1. Hasil warisan budaya Majapahit

ilustrasi bumbu base genep (unsplash.com/Bawah Reserve)

Majapahit dikenal sebagai kerajaan yang sukses dalam sejarah Nusantara. Kesatuan politiknya telah membentuk corak kultural yang khas. Pamor Majapahit telah memengaruhi sebagian besar cara hidup masyarakat di Nusantara, antaranya dalam bidang kuliner. 

Salah satu kuliner yang mendapat pegaruh budaya kerajaan Majapahit, adalah ayam betutu. Bumbu dan rempah dalam sajian betutu cenderung beraroma tajam seperti jamu, khas bumbu masakan Jawa kuno. Menurut literatur, bangsawan dan penduduk kerajaan Majapahit yang mencari perlindungan ke pulau Jawa bagian Timur hingga pulau Bali, ikut serta memperkenalkan metode memasak khas masyarakat Majapahit.

Baca Juga: 5 Sambal Pelengkap Ayam Betutu, Pedasnya Bikin Lidah Membara!

2. Asal-usul nama betutu

ilustrasi sajian ayam betutu (instagram.com/ayamkampungkingell)

Dikutip dari jurnal 'Betutu Bali : Menuju Kuliner Diplomasi Budaya Indonesia (2019)', asal-usul nama betutu sendiri diambil dari bahasa Bali. Betutu berasal dari gabungan kata 'be', yang diartikan sebagai daging atau ikan, sedangkan 'tutu' asalnya dari kata 'metunu', 'tunu', atau 'nunu' yang mengacu pada teknik pemasakan dengan cara dibakar atau dipanggang.

Betutu umum disajikan sebagai lauk. Meski dikenal menggunakan daging ayam, daging unggas lain seperti bebek juga sama familiernya dijadikan sebagai bahan utama betutu.

3. Diolah melalui proses memasak yang unik

ilustrasi memasak ayam betutu (pixabay.com/Engin_Akyurt)

Secara tradisional proses memasak betutu menggunakan teknik yang rumit dan unik. Untuk membuatnya pertama-tama ayam utuh dicuci bersih, dikeluarkan jeroan, serta dibuang cekernya. Setelah itu, diisi dan dibaluri dengan base genep atau yang berarti bumbu lengkap. Baru kemudian dibungkus menggunakan daun pisang. 

Untuk menghasilkan ayam dengan tekstur dan rasa yang diinginkan, diperlukan waktu memasak yang cukup lama. Menggunakan teknik tunu, yakni dengan memendam ayam dalam lubang tanah, lalu ditutupi api sekam. Proses ini bisa memakan waktu sampai 8 jam, lho.

4. Sajian dalam perayaan keagamaan

ilustrasi aneka makanan dalam acara adat Hindu-Bali (pixabay.com/villaniyatibali)

Sebagai bagian komunal, betutu dijadikan sebagai sajian istimewa dalam upacara adat maupun tradisi keagamaan. Menurut jurnal 'The Knowledge Level of Housewives about Serving Ayam Betutu (2021)' , zaman dahulu, betutu hanya disajikan pada saat upacara adat atau keagamaan saja.

Betutu sendiri awalnya muncul dan hanya dikenal di wilayah Gianyar. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, betutu mulai menyebar hingga ke seluruh penjuru Bali. Bahkan kini betutu dinobatkan sebagai ikon kuliner Pulau Dewata tersebut. Keren banget, kan?

Baca Juga: 10 Sayur Pendamping Ayam Betutu yang Bikin Goyang Lidah, Endul Abis!

Verified Writer

Firda Widi Astuti

Seorang insan yang berharap keberadaannya punya manfaat untuk sesama. | Instagram: @firdaus_wa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya