TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wine Penfolds Collection 2018 Resmi Diluncurkan, Senikmat Apa Ya?

Penfolds kembali hadirkan pilihan anggur terbaik nih, guys

IDN Times/Jordhi Farhansyah

Produsen wine terkemuka asal Australia, Penfolds, resmi meluncurkan koleksi terbarunya yang bertajuk The Penfolds Collection 2018 untuk kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada Kamis, 25 Oktober 2018. Bertempat di Anantara Riverside Resort, Bangkok, Thailand, peluncuran The Penfolds Collection 2018 ini berlangsung meriah dengan dihadiri para pencinta wine dan sosialita Thailand.

Gala yang dipimpin langsung oleh sang chief winemaker Penfolds Peter Gago ini merupakan penutup dari rangkaian peluncuran global The Penfolds Collection 2018. Nah, buat kamu para pecinta wine, berikut ini beberapa hal yang pasti akan membuatmu gak sabar ingin mencicipi koleksi terbaru dari Penfolds.

1. Buah karya setelah belasan dekade

IDN Times/TWE

Penfolds adalah produsen wine yang didirikan oleh Christopher Rawson Penfold pada tahun 1844 di Adelaide, Australia. Dengan pengalaman lebih hampir 175 tahun, Penfolds merupakan salah satu produsen wine tertua dan tersukses di Australia. Kini Penfolds telah menjadi bagian dari Treasury Wine Estates dan terus memproduksi wine berkualitas tinggi untuk pasar global.

2. Peluncuran 2014 Grange yang menjadi flagship wine dari Penfolds

IDN Times/TWE

Telah berdiri cukup lama, nama Penfolds semakin tenar berkat produk eksperimental bernama Grange. Grange sendiri merupakan hasil karya dari winemaker Penfolds pertama, Max Schubert, pada tahun 1951. Sempat naik turun, wine ini telah mencapai kesempurnaan di bawah tangan dingin Peter Gago. Produk 2014 Grange, menurut Peter, telah sesuai dengan apa yang dicita-citakan Max Schubert sejak dulu, yaitu sebuah wine yang bisa mandiri di mana pun dan hingga kapan pun.

“Anggur-anggur dari perkebunan Wrattonbully kini muncul pertama kali di Grange, dan apakah perkebunan anggur ini sudah ada pada era Max Schubert? Kami rasa tidak” ungkap Peter Gago.

Lahir dari hasil penemuan, keraguan, keyakinan, dan keberhasilan, Grange kini menjadi flagship wine dari Penfolds yang selalu diminati oleh para pecinta wine di seluruh dunia lho, guys.

3. Dibarengi dengan peluncuran 16 vintage wine lainnya

IDN Times/TWE

Selain 2014 Grange, Penfolds juga meluncurkan 16 wine lainnya, termasuk 2016 Bin 169 Coonawarra Cabernet Sauvignon yang absen sejak tahun 2016. Koleksi tahun 2018 ini terdiri dari dua jenis yakni red dan white wine. Tentu saja seluruh wine yang dirilis memiliki cita rasa, warna, dan aromanya masing-masing. Hal ini gak lepas dari bahan baku anggur yang digunakan, dari mana anggur itu berasal, lama proses maturation, dan barel apa yang digunakan.

4. Penfolds sangat memperhatikan perkebunan anggur yang dipilihnya

IDN Times/TWE

Peter Gago sang chief winemaker Penfolds punya mantra yang selalu ia ikuti, yaitu untuk selalu pergi ke tempat terbaik di mana buah anggur itu tumbuh.  2017 Bin 311 Tumbarumba Chardonnay adalah salah satu wujud dari mantra tersebut. Mantra andalan Peter Gago ini sejalan dengan tradisi dari Penfolds sendiri yakni hanya menggunakan anggur terbaik dari region terbaik. Saat ini, bahan baku anggur yang digunakan oleh Penfolds bersumber dari daerah-daerah beriklim sejuk seperti Adelaide Hills, Tasmania, dan Tumbarumba. Tradisi inilah yang membuat Penfolds mampu bertahan selama lebih dari satu abad.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya