TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Karamel dan Butterscotch, Pendamping Minuman Rasa Manis

Favorit kalian yang mana nih?

ilustrasi karamel (unsplash.com/Let's go Together)

Banyak sekali jenis topping atau campuran untuk pendamping kopi. Salah satunya adalah karamel dan butterscotch yang sedang trend di kalangan anak muda. Dilihat sekilas, keduanya memiliki bentuk yang sama yaitu berwarna cokelat dengan tekstur cair dan kental.

Namun keduanya memiliki perbedaan salah satunya adalah rasa butterscotch yang lebih kaya dibandingkan karamel. Walaupun berbeda, karamel memiliki rasa yang khas sehingga memiliki penggemarnya tersendiri. Hal ini dikarenakan karamel dan butterscotch ternyata dibuat dari bahan yang berbeda loh.

1. Definisi

ilustrasi karamel (pixabay.com/John R Perry)

Karamel adalah gula yang dipanaskan sehingga sering digunakan sebagai pengganti cokelat. Gula yang digunakan merupakaan gula putih yang biasa dipakai untuk memasak atau membuat minuman.

Berbeda dengan karamel, buttersctoch adalah campuran vanila dan gula serta tak jarang ditambah asam lemon atau cuka ekstra. Dengan campuran tersebut, butterscotch memiliki rasa yang unik. Bukan gula putih, butterscotch menggunakan gula merah dalam proses pembuatannya.

2. Bahan yang digunakan

ilustrasi butterscotch (unsplash.com/Kari Shea)

Bahan yang digunakan untuk membuat karamel lebih sedikit dibandingkan dengan butterscotch. Karamel dibuat hanya dua bahan yaitu mentega dan gula putih tanpa tambahan bahan lain. Sedangkan butterscotch dibuat dengan mencampurkan gula merah, mentega dan krim kocok. Untuk memperkaya rasa, butterscotch juga ditambahkan garam dan ekstrak vanila.

Selain bahan, panas yang digunakan dalam proses pembuatan juga berbeda loh. Untuk karamel dipanaskan dengan suhu 170°C sedangkan butterscotch, bahan tersebut dipanaskan dengan suhu 143°C.

Baca Juga: Resep Churros Karamel, Cocok untuk Takjil Berbuka Puasa!

3. Cara membuat

ilustrasi butterscotch (pixabay.com/Bernd Saße)

Untuk membuat karamel hal yang perlu disiapkan adalah mentega dan gula. Selanjutnya gula dipanaskan, diaduk hingga meleleh dan jika sudah mendidikan baru dimasukkan mentega. Jika mentega sudah meleleh dan tercampur rata, angkat panci dan terus mengaduk beberapa menit sebelum dimasukkan ke dalam wadah. Dengan begitu, karamel bisa bertahan hingga dua minggu dengan pengawetan yang benar.

Sedangkan butterscotch dibuat dengan satu cangkir gula merah, empat sdm mentega tawar, satu sdm ekstrak vanila, satu sdt garam, 3/4 cangkir whipping cream.

Cara membuatnya adalah mencairkan mentega dan tambah gula sebelum mentega belum terlalu meleleh. Campur keduanya dengan api sedang hingga 3-5 menit lalu tambahkan krim kocok dan aduk selama 10 menit. Matikan api dan pindahkan ke wadah penyimpanan. Penambahan ekstrak vanila dan garam bisa dilakukan bertahap setelah dingin. Tambahkan sesuai selera.

4. Sejarah

ilustrasi butterscotch (pexels.com/Henry Becerra)

Konon, karamel sudah ada sejak 1000 M sebagai permen. Berdasarkan daysoftheyear, karamel berasal dari kata kurat al milh yang berarti bola garam yang manis. Sedangkan di Amerika sendiri, karamel dinikmati pada pertengahan 1600-an sebagai permen keras. Berkembangnya macam makanan, karamel tak hanya dinikmati sebagai permen tapi juga penambahan krim, susu sehingga menjadi permen lebih kenyal. Kini karamel menjadi salah satu alternatif topping untuk susu atau kopi.

Sedangkan butterscotch, dikutip dari boyercandies, pertama kali diketahui di Doncaster, kota Yorkshire, Inggris. Butterscotch dikenalkan oleh Samuel Parkinson pada tahun 1817 dalam bentuk permen. Kemudian butterscotch digunakan sebagai topping es krim sundae dan berkembang untuk minuman.

Baca Juga: Cara Gampang Bikin Butterscotch, Saus Manis yang Rasanya Pekat

Verified Writer

mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya