TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kue Keranjang Jadi Kudapan Wajib saat Imlek

Kue keranjang simbol keharmonisan dan keberuntungan

Kue Keranjang dengan warna yang bermacam-macam (dok.pribadi/Maria Sutrisno)

Perayaan hari raya biasanya berkaitan dengan mengirim bingkisan dan menyiapkan makanan khusus untuk keluarga. Demikian pula dengan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tanggal 22 Januari 2023. Salah satu kudapan yang wajib ada adalah kue keranjang.

Warnanya yang bermacam-macam, mulai dari cokelat, merah jambu, hingga hijau, membuat kue ini terlihat cantik di dalam rangkaian parcel. Siapa pun yang menatap pasti tergiur, deh!

Keunggulan kue keranjang adalah tahan lama, sehingga tidak perlu terburu-buru untuk mengonsumsinya. Kemudian, cara penyajiannya pun cukup mudah, yaitu dikukus dengan santan atau digoreng dengan telur.

Di balik keunggulan tersebut, ada alasan menarik mengapa kue keranjang begitu terkenal di Tahun Baru Imlek. Kita simak bersama penjelasannya berikut ini, yuk!

1. Menyiratkan makna kemakmuran di tahun baru

Kue Keranjang (dok. pribadi/Maria Sutrisno)

Kue keranjang dalam bahasa China disebut nian gao. Kata "nian" dengan karakter 年 artinya tahun, sedangkan pengucapan kata "gao" mempunyai dua karakter, yaitu 糕 yang artinya kue dan 高 yang artinya tinggi.

Dilansir China Highlights, perpaduan pengucapan nian gao menyimbolkan pendapatan yang lebih tinggi, jabatan lebih tinggi, dan kehidupan yang lebih baik. Hal inilah yang menyebabkan kue keranjang diasosiasikan dengan keberuntungan, khususnya saat Imlek.

2. Membagikan kue keranjang sudah menjadi tradisi warisan

ilustrasi memberikan kue keranjang sebagai kado hari raya Imlek (pexels.com/Angela Roma)

Merangkum artikel di laman Fakultas Ilmu Budaya Sastra China Universitas Brawijaya, kue keranjang biasanya diproduksi menjelang Tahun Baru Imlek. Itu merupakan salah menu yang disajikan saat berdoa kepada arwah leluhur yang biasanya dilakukan satu minggu sebelum Imlek.

Kue keranjang, menurut tradisi, akan dimakan setelah acara makan malam di malam Imlek bersama keluarga. Laman Nationsonline menambahkan beberapa kue keranjang akan dibagikan kepada kerabat dan teman di hari berikutnya.

Baca Juga: Sederet Fakta Menarik Kue Keranjang, Makanan Khas Imlek

3. Menurut mitos, kue keranjang digunakan untuk menyenangkan dewa dapur

ilustrasi orang-orang beribadah di kelenteng (pixabay.com/Kayla)

Ada beberapa mitos menarik terkait dengan kue keranjang. Salah satu yang terkenal adalah tentang dewa dapur atau Cau Kun Kong.

Dilansir CNY Cookies Singapore, tekstur kue keranjang yang lengket saat dikunyah akan mencegah dewa dapur melaporkan kekurangan keluarga tersebut kepada Kaisar Giok atau disebut penguasa surga dan alam dalam kebudayaan China dan Taoisme.

Setiap menjelang tahun baru, dewa dapur akan membuat laporan kepada Kaisar Giok mengenai perilaku atau perbuatan dari masing-masing keluarga. Itu sebabnya mengapa dalam tradisi dan kebudayaan China setiap rumah akan meletakkan beberapa kue keranjang di dapur menjelang hari raya Imlek.

4. Kue keranjang, menurut cerita kuno, juga digunakan untuk mengusir monster

Lion dance (pexels.com/ Vlad Vasnetsov)

Mitos terkenal lainnya terkait kue keranjang adalah untuk mengusir monster bernama Nian. Konon, monster tersebut mencari mangsa di pemukiman penduduk saat musim dingin. Akibatnya, penduduk desa merasa ketakutan.

Penduduk desa bernama Gao kemudian membuat kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula untuk diletakkan di depan pintu rumah. Monster Nian yang lapar makan kue tersebut dan tidak jadi memangsa manusia. Kue tersebut kemudian dinamai Nian Gao.

Dilansir Atlas Obscura, rupa monster Nian mirip dengan barongsai yang kita lihat sekarang, bergigi tajam, bentuk badan menyerupai binatang anjing, bertanduk, dan model rambut mirip dengan rambut palsu yang dikenakan oleh pengacara di persidangan.

Cerita ini sering ditampilkan di pertunjukan lion dance atau barongsai, yang mana saat petasan dinyalakan penari akan memasukkan kue ke dalam mulut barongsai dan kemudian penari meninggalkan arena. Makna keseluruhan dari semua ini adalah mengatasi kesulitan.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Pussy Willow, Bunga yang Populer saat Imlek

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya