TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Teko Teh Terbaik dari Segi Bahan, Teman Pas untuk Spill The Tea!

Terkadang, harga tidak menjamin kualitas, lho

ilustrasi teko kaca (pexels.com/Teejay)

Wadah yang digunakan untuk menyajikan air, teh, ataupun kopi ini tidak hanya dilihat berdasarkan fungsi ataupun estetikanya. Namun, kamu juga harus melihat bahan teko yang akan dibeli apakah sesuai dengan yang dibutuhkan.

Saat mempertimbangkan bahan, kamu juga bisa mengetahui ketahanan hingga kemudahan saat mencuci teko tersebut. Terkadang, jenis teko yang memiliki harga terlalu mahal juga tidak menjamin ketahanan teko tersebut. Kira-kira, teko apa saja yang terbaik dari segi bahan? Let's check this outtea lovers!

1. Teko kaca

ilustrasi teko kaca (pexels.com/Anna Pou)

Teko kaca adalah jenis yang bagus untuk menyeduh hampir semua jenis teh. Apalagi, saat kamu akan menyeduh jenis teh memiliki aroma bunga ataupun teh dari bunga asli.

Teko kaca juga memberi kelebihan untuk kamu menikmati estetika. Sebab, ketika daun teh mulai berubah warna atau saat menyeduh teh bunga, kamu akan melihat kelopak yang mekar secara perlahan.

Teko kaca saat ini tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Namun, untuk filterisasi memiliki kemungkinan menggunakan filter kaca, logam, atau bahkan tanpa filter sama sekali. Jenis teh terbaik untuk diseduh dalam teko kaca ini adalah jenis teh oolong (ti kwan yin), teh bunga mekar, teh dragon well, dan jenis teh hijau lainnya.

2. Stoneware

ilustrasi stoneware (pexels.com/Tommy Cha Yee Wen)

Stoneware adalah istilah yang merujuk pada keramik yang dibakar pada suhu yang relatif tinggi, sehingga menghasilkan produk tembikar yang kuat, tahan api, dan tahan lama.

Jenis teko ini cenderung lebih padat dan tidak terlalu menyerap air dibandingkan teko dengan jenis keramik lain serupa. Teko stoneware ini cocok digunakan saat menyeduh semua jenis teh. Selain itu teko ini juga tahan menyerap rasa dari teh yang direndam di dalamnya.

Stoneware adalah jenis teko yang memiliki perawatan minimal, dibandingkan jenis teko lainnya. Hal yang diperlukan untuk membersihkan bahan ini hanyalah membilas sebentar, agar menghilangkan sisa teh yang baru diseduh. Kamu juga bisa mencucinya secara lebih menyeluruh. Namun, kamu harus berhati-hati untuk tidak menggosok permukaan dan menyebabkan goresan pada glasir.

Baca Juga: Cari Pengalaman Tradisional, Ini 6 Kedai Teh Paling Autentik di Tokyo

3. Teko porselen

ilustrasi teko porselen (pexels.com/cottonbro studio)

Teko porselen termasuk ke dalam salah satu teko berjenis keramik, memiliki permukaan yang cukup tipis, indah, dan harus digunakan secara hati-hati, agar tidak merusak permukaannya.

Teko yang memiliki bahan dasar porselen hanya cocok, saat kamu akan mencampur teh dan teh yang diseduh menggunakan air yang sedikit lebih dingin. Misalnya, teh putih atau teh hijau.

Teko jenis ini tidak boleh dicuci di mesin pencuci piring, sehingga kamu harus mencucinya secara manual dengan cairan pembersih. Teko porselen yang memiliki warna putih yang secara mayoritas lebih diminati, karena memiliki pola tersendiri.

Teko jenis porselen juga memiliki harga yang cukup tinggi, tergantung pola dari teko tersebut. Alhasil, jenis teko ini juga sering kalian temui di rangkaian acara pesta teh ataupun waktu minum teh secara formal.

Pastikan kamu tidak mengisi teko porselen menggunakan air mendidih. Saat dituangkan di teko jenis ini, maksimal suhu tehnya hanya tergolong hangat. Mayoritas, jenis teko ini juga tidak memiliki saringan. Sebab, hanya digunakan sebagai wadah penyajian teh saja. Jadi, perhatikan baik-baik sebelum menggunakan teko ini.

4. Teko keramik tanpa glasir

ilustrasi teko keramik tanpa gasir (pexels.com/Andre William)

Teko teh keramik tanpa glasir dengan daya serap tertinggi jadi paling terkenal. Teko jenis ini berasal dari kota Yixing, Cina. Jenis teko teh keramik ini terbuat dari tanah liat ungu (zisha) dan bagus untuk membuat teh raw pu'erh.

Seiring waktu, teko ini mungkin akan menipis dari dalam akibat proses menyeduh teh. Alhasil, jenis teko ini selalu digunakan untuk satu jenis teh saja. Bila kamu  menggunakan jenis teko ini di awal untuk teh hitam, maka hingga seterusnya harus digunakan untuk menyeduh teh hitam.

Perubahan permukaan di dalam akan terbentuk seiring waktu setelah beberapa kali penggunaan dan berwarna cokelat. Lapisan cokelat tadi terbentuk di permukaan bagian dalam, karena proses oksidasi dan akan meningkatkan rasa teh. Teko ini cocok untuk jenis teh oolong yang lebih gelap, raw pu'erh, atau teh hitam.

Kekurangan jenis teko ini adalah tidak dapat dicuci di mesin pencuci piring atau dengan cairan pencuci. Jika muncul titik-titik merah di permukaan dan air mengeluarkan rasa logam, gosok perlahan titik karat tersebut menggunakan sikat lembut berbulu alami, lalu bilas dengan air. Selain itu, kamu juga harus menghilangkan sisa daun teh yang terdapat di dalam saringan secara perlahan menggunakan sikat kecil.

Kamu juga harus menghindari meninggalkan cairan apa pun dalam jangka waktu lama. Karena hal itu dapat menyebabkan karat dan jamur terbentuk di dalam teko. Jangan menggosok teko dengan sikat atau spons yang bersifat abrasif. Sebab, hal itu akan menggores dan merusak teko secara permanen.

Jangan biarkan juga teko terkena perubahan suhu secara tiba-tiba. Hal itu dapat menyebabkan teko retak atau pecah. Hindari juga untuk membakar atau meletakkan teko secara langsung di atas kompor, microwave, atau oven. Sebab teko ini akan menjadi sangat panas dan pecah.

Baca Juga: 5 Fakta Genmaicha, Minuman Teh Hijau dan Brown Rice

Writer

Paramitha Rahadiani

Be kind, even when it's hard that's when it counts the most

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya