12 Produk McDonald's yang Dinilai Paling Gagal, Kamu Sempat Cobain?

2. Super Size food

Untuk memenuhi hasrat penyuka fast food, McDonald's menjual menu berukuran besar sejak 1993. Namun pada 2004, menu ini jadi tak populer ketika seseorang pembuat film indie bernama Morgan Spurlock merilis dokumenter berjudul Super Size Me.

Ia mendokumentasikan perubahan dirinya saat mengonsumsi menu Super Size McDonald's setiap hari selama sebulan. Terungkaplah jika fast food punya efek samping yang berbahaya bagi tubuh dan orang-orang mulai menghindarinya.

3. Mighty Wings

Dari gambarnya, sayap ayam ini kelihatan menggoda banget, ya? Tapi anehnya, di Amerika Serikat justru gak laku. Alasannya sepele, karena ayam yang diterima pelanggan gak sesuai dengan gambar promonya.

Sampai-sampai pihak McD membuat "clearance sale" chicken wings dengan harga miring untuk menghabiskan stok lama. Kalau chicken wings McDonald's di Indonesia gimana rasanya menurutmu?

4. Onion Nuggets

Mungkin onion ring sudah biasa kita temui, tapi bagaimana dengan onion nuggets? Yup, ini adalah inovasi McDonald's yang mengganti daging dalam nugget dengan bawang bombay. Unik sih, tapi ternyata menu ini bukan salah satu favorit masyarakat.

5. Son of Mac

Banyak yang merasa kalau porsi Big Mac terlalu besar untuk dihabiskan sendirian. Karenanya, McDonald's meluncurkan menu Son of Mac, dengan menghapus tumpukan ektra daging dan roti di tengah. Tapi bukannya laris, menu ini dianggap tak ada bedanya dengan burger biasa yang punya harga lebih murah. Duh, serba salah!

6. Angus Burger

Daging sapi Angus terkenal premium, karena seratnya yang padat dan halus. Untuk menaikkan kualitas patty, McDonald's sempat meluncurkan Angus Burger ke pasaran. Walau kelihatannya istimewa, tapi banyak orang berkomentar kalau rasanya sama dengan daging burger biasa. Bedanya, Angus burger dijual hampir dua kali lipat dari harga normal.

7. McSpaghetti

Untuk mengikuti tren kuliner, McDonald's membuat varian serba pasta, mulai dari spaghetti bolognaise, lasagna, hingga fettuccine alfredo. Tapi sayang, rasa pasta buatan mereka tak memenuhi ekspektasi masyarakat, sehingga sepi peminat.

8. McAfrika

McAfrika menuai kontroversi ketika diluncurkan pada 2002 di Norwegia. Roti pita berisi potongan daging dan sayur ini bukan gagal karena rasanya, tapi karena produknya dinamai McAfrika.

Kala itu terjadi krisis kelaparan yang melanda 12 juta lebih orang di Afrika. Hal ini menjadi isu sensitif, ditambah lagi tempat rilisnya, Norwegia, termasuk negara kaya. Karena banyak protes dari masyarakat, peredarannya pun ditarik.

9. McLobster

Rasanya memang seenak penampilannya, tapi sayang produksinya harus dihentikan karena tidak populer. Lobster merupakan salah satu bahan yang mahal. Otomatis harga jual makanan ini pun tinggi. Seporsi McLobster dihargai hampir Rp100 ribu untuk porsi yang tak seberapa. Hal ini bikin orang berpikir dua kali sebelum membelinya.

10. Hula burger

Memakai potongan nanas panggang untuk menggantikan daging burger? Menu yang cukup aneh memang. Karena itulah tak banyak orang tertarik mencoba. Sebenarnya ada niat baik di balik diluncurkannya Hula Burger, yakni mempermudah umat Katolik yang ingin makan burger, meski tengah berpuasa daging setiap Jumat.

11. McPizza

Mencoba keluar dari zona nyaman, McDonald's memasukkan pizza dalam salah satu pilihan menunya. Tapi citra McD yang menjual burger nampaknya sudah terlanjur melekat di hati para konsumen, sehingga tak banyak yang tertarik mencoba menu ini. Selain itu, banyak pembeli yang kecewa karena pembuatan pizza makan waktu terlalu lama.