TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh, 5 Bahan Makanan Ini Jadi Racun kalau Dimasak Terlalu Lama Lho!

Padahal harusnya bergizi dan menyehatkan

Unsplash.com/Stephanie McCabe

Selain pengolahan dan kualitas bahan-bahan pangan yang digunakan, timing memasak juga sangat penting diperhatikan. Banyak di antaranya yang justru bisa berubah menjadi racun selama proses pemanasan.

Lima bahan di bawah ini contohnya, yang sebaiknya tidak overcook agar nutrisinya tetap terjaga.

1. Bayam

foodandwine.com

Membuat sup adalah cara yang paling cepat dan praktis untuk mengolah sayuran. Tapi merebus sayuran juga merupakan cara paling mudah menghilangkan nutrisi di dalamnya kalau tak tepat cara mengolahnya. 

Misalnya sayur bayam yang kaya zat besi dan bermanfaat untuk tubuh. Tapi kalau dimasak terlalu lama, sayuran menyehatkan ini akan kehilangan banyak nutrisi dan teksturnya pun menjadi tidak renyah. 

Selain itu, sayur bayam yang sudah matang baiknya langsung dihabiskan dan tak kembali dikonsumsi setelah lima jam. Hal ini untuk menghindari oksidasi apabila terpapar oksigen bebas terlalu lama. 

Zat Fe2+ (ferro) akan berubah menjadi Fe3+ (ferri) yang bersifat racun. Kandungan nitrat yang ada dalam bayam pun akan berubah jadi nitrit yang bersifat karsinogenik atau pemicu sel kanker.

2. Selada

realfood.tesco.com

Selain bayam, sebagian besar sayuran hijau disarankan untuk tidak dipanaskan dalam jangka waktu lama. Daun selada salah satunya, yang lebih baik dimakan mentah daripada dipanaskan.

Hampir mirip sayur bayam, daun selada punya kandungan nitrat tinggi yang akan berubah menjadi nitrit dalam proses pemanasan.

Baca Juga: 10 Bahan Makanan Ini Justru Cepat Busuk jika Disimpan di Kulkas 

3. Ayam

simplyrecipes.com

Daging yang dimasak terlalu matang akan punya tekstur keras, karena molekul lemak, protein, dan gula menyatu. Baik itu dimasak dengan cara goreng, rebus, bahkan panggang.

Memasaknya dengan suhu tinggi dan terus menerus, terutama saat memanggang juga menghancurkan nutrisi serta protein alaminya, hingga membentuk zat karsinogenik.

Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) terbentuk ketika lemak dan cairan dari sela daging ayam menetes ke atas api. Sedangkan, api yang mengandung PAH akan menempel ke permukaan daging, yang kemudian kita konsumsi. 

Selain itu, asam amino dalam daging sangat sensitif terhadap panas dan gampang rusak. Racun juga bisa terbentuk jika daging dengan keadaan tersebut kita konsumsi dan bereaksi dengan oksigen serta zat besi dalam darah.

4. Minyak goreng

foodcanon.com

Dengan alasan hemat, banyak orang memanfaatkan minyak goreng berulang-ulang untuk memasak. Meski tak kasat mata, menggoreng minyak dalam jangka waktu lama berdampak buruk bagi kesehatan. Hal yang sama terjadi saat kamu memanaskan minyak dengan api besar hingga melewati titik rendah asapnya.

Dalam minyak natural dengan titik asap rendah, seperti minyak biji anggur atau biji rami, membentuk racun yang disebut 4-hydroxy-trans-2-nonenal saat dipanaskan berulang. Senyawa kimia racun tersebut selama ini dikaitkan dengan penyakit jantung, stroke, penyakit parkinson, hingga kanker. 

Baca Juga: 10 Tips dan Cara Membuat Buah Mentah Jadi Cepat Matang, Cobain Deh! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya