TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Food Challenge: Sarapan Sereal Sebenarnya Bergizi Gak, Sih?

Jangan-jangan cuma mitos

instagram.com/pinkaapinka

Metode diet tertentu gak bisa jadi patokan keberhasilan kamu buat menurunkan berat badan. Tiap orang punya kebutuhan berbeda-beda untuk menjaga bentuk tubuh sesuai dengan cara yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Bisa jadi kalau ada temanmu berhasil dengan jenis diet A, tapi saat kamu lakukan hasilnya justru gak efektif.

Hal ini juga dirasakan oleh Pinka Wima yang bertekad mengubah gaya hidupnya jadi lebih sehat. Dia berharap nantinya berimbas pada penurunan angka di timbangan. Pengalaman Pinka menjalani pola makan barunya sejak November 2017 lalu sudah terangkum di "Food Challenge" kali ini.

1. Rutin makan sereal dan susu ternyata berpengaruh besar

healthline.com

Sebelumnya, Pinka memang sudah terbiasa makan pagi, hanya saja menu yang dia makan tidak teratur, "Aku sih pokoknya makan, bisa pecel, nasi campur, sampai mie instan. Intinya perut gak keroncongan pagi-pagi," ungkapnya

Tak ingin menyengsarakan diri dengan skip sarapan, Pinka memilih sereal jagung dan susu segar untuk di makan saat pagi hari. Selain lebih praktis, ternyata sereal mengenyangkan dan cukup efektif menahan nafsu makan sampai jam makan siang tiba.

Kata Pinka, ada perbedaan signifikan setelah ia beralih dari sarapan nasi ke sereal, "Kalau makan berat tuh biasanya ngantuk. Tapi pas makan sereal kenyangnya pas dan gak bikin ngantuk, di perut rasanya juga enakan."

Baca juga: Food Challenge: Begini Reaksi Tubuh ketika Konsumsi Gulamu Berlebih

2. Tapi bagaimana dengan gizinya? Apakah bisa memenuhi kebutuhan?

polygon.com

Ketika dikonfirmasi, Ilmuwan nutrisi dari Universitas Ciputra Surabaya Matthew Lantz Blaylock menyampaikan kalau makanan seperti corn flakes belum memenuhi kebutuhan nutrisi atau menjaga pola makan sehat.

"Walaupun corn flakes dibuat dari jagung, jagung itu sudah diolah dan ada tambahan gula dan bahan kimia yang tidak ada di jagung murni," tuturnya saat diwawancara tim IDN Times Rabu, 24 Januari 2018.

Ia melanjutkan, indeks glikemik pada sereal jagung adalah 81. Indeks glikemiks merupakan pengaruh makanan terhadap tingkat glukosa darah dan kadarnya dianggap tinggi jika angkanya sudah di atas 70. "Bisa memicu masalah untuk penderita diabet," sambung Matthew.

Meski dalam keterangan nilai gizi di kotak sereal tertulis kandungan gula hanya 3 gram, jumlah karbohidrat jagung adalah 24 gram. Karbohidrat ini yang mudah dipecah dan diserap tubuh sehingga memungkinkan kenaikan gula darah.

3. Ada syarat tambahan kalau masih ingin lanjut makan sereal

recipes.heart.org

Ada baiknya sereal hanya dijadikan makanan selingan atau pendamping, itu pun perlu didukung dengan tambahan gizi lainnya. Pinka yang dari awal sudah paham sereal tidak bisa jadi satu-satunya sumber gizi, juga mengkonsumsi buah setiap hari dan minum air putih 1,5 liter.

"Aku setiap hari pasti makan buah, sih, terutama untuk mengganti makan malam. Biasanya gantian antara pisang, apel, pear, buah naga, sama makan yogurt," kata Pinka.

Soal pemilihan buah Matthew mengatakan semua macam buah bagus dikonsumsi, tapi ada baiknya dalam sehari makan 3-5 porsi buah. Tidak ada larangan juga untuk makan buah masam berbarengan dengan minum susu, seperti mitos yang beredar di masyarakat selama ini.

"Itu mitos, tidak ada masalah untuk makan buah sama susu. Di UK banyak orang makan stroberi dan cream dan tidak ada masalah sama sekali," Ucap Matthew saat ditanya soal hal tersebut.

Baca juga: Food Challenge: Diet Kopi Bisa Turun Puluhan Kilogram, Sehatkah?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya