5 Fakta Kue Nopia, Jajanan Mirip Telur Khas Purbalingga
Namanya berbeda-beda di tiap daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bentuk kue nopia bulat seperti telur dengan tekstur renyah dan manis di dalamnya. Kue nopia sudah dikenal masyarakat Jawa Tengah sejak zaman dulu. Namun, kue ini dikenal dengan nama berbeda-beda.
Kue yang sering disebut "endog bulus" ini mudah banget ditemukan di pasar-pasar tradisional Jawa Tengah. Selalu jadi favorit, berikut lima fakta kue nopia khas Purbalingga.
1. Kue nopia berasal dari Purbalingga
Awalnya, kue nopia adalah camilan manis yang dibuat oleh keturunan Tionghoa. Sekitar 1880, kue nopia pertama kali dibuat di Purbalingga. Rasanya yang familier dengan lidah orang Jawa membuat nopia digemari masyarakat sekitar.
Bukan tanpa alasan, hal ini karena bahan pembuatan kue nopia adalah tepung terigu dan gula jawa. Lambat laun tak hanya jadi camilan, nopia bahkan dijadikan oleh-oleh khas Purbalingga dan dijual hampir di seluruh Indonesia.
Baca Juga: 5 Fakta Gungjung Tteokbokki, Makanan Bangsawan Korea Zaman Dulu
Baca Juga: Resep Kue Nopia Khas Banyumas, Kue Tradisional yang Rasanya Lezat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.