TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta dan Sejarah Rawon, Sudah Ada Sejak Zaman Jawa Kuno

Sudah eksis selama 1.000 tahun, lho!

rawon (instagram.com/kabarsolo)

Kalau bicara soal rawon, kamu pasti teringat dengan kuahnya yang berwarna hitam dari campuran keluak. Selain itu, kuliner yang sudah eksis dari zaman Jawa Kuno ini dilengkapi dengan potongan daging sapi, taoge, telur asin, dan kerupuk udang.

Rawon tak hanya di gemari di Indonesia saja. Di luar negeri, rawon disebut sebagai black soup karena kuahnya yang berwarna hitam. Tentu ini membuktikan bahwa kuliner khas Indonesia cukup populer di kancah internasional.

Tercatat dalam Prasasti Taji sekitar 901 Masehi, berikut beberapa fakta menarik rawon yang punya sejarah panjang. Cocok disantap dengan nasi hangat!

1. Apa itu rawon?

rawon (instagram.com/sijempol_bdg)

Kamu tim nasi dipisah atau dicampur saat makan rawon? Rawon merupakan kuliner khas Indonesia dari Jawa Timur yang terdiri dari kuah kaya rempah, potongan daging sapi, taoge, bawang goreng, kerupuk udang, dan telur asin. 

Rawon cukup dikenal sampai ke luar negeri dengan nama black soup. Ini karena rawon punya kuah berwarna hitam yang berasal dari campuran keluak. Di Pasuruan, rawon biasa disajikan dengan mendol atau perkedel tempe yang ditaruh di atas daun pisang.

2. Rawon sudah ada sejak zaman Jawa Kuno

rawon (instagram.com/insanvr)

Tanpa kita sadari, rawon ternyata sudah ada sejak 1.000 tahun yang lalu, lho. Ini dibuktikan dari isi prasasti yang dikeluarkan sekitar 901 Masehi oleh Rakryan i Watu Tihang pu Sanggramadurandara yang ditemukan di dekat Ponorogo, Jawa Timur.

Konon, dulunya rawon dikenal dengan nama rarawwan atau sayur rawon. Selain itu, dalam Prasati Taji juga disebutkan kuliner khas Nusantara yang lain yang tetap digemari dan eksis sampai saat ini, seperti pecel, rujak, lalapan, wajik, dan dodol.

Baca Juga: Resep Rawon Dengkul Khas Malang, Lezatnya Gak Ada Lawan! 

3. Identik dengan keluak

rawon (instagram.com/zibzefry)

Rawon identik dengan kuah berwarna hitam kecokelatan yang berasal dari campuran keluak. Ini disebutkan dalam catatan Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni, catatan resep koleksi istana Mangkunegaran Surakarta yang dicetak pada 1926.

Kalau kamu belum tahu, keluak atau pangium edule berasal dari pepohonan liar yang bijinya kerap menjadi bahan untuk memasak kuliner khas Nusantara. Di Jawa, keluak dikenal dengan nama lain pucung, sementara di Toraja disebut pamarrasan. Keluak yang tidak diolah dengan benar bisa menyebabkan keracunan, lho.

4. Rawon pernah menjadi hidangan khas kerajaan

rawon (instagram.com/sijempol_bdg)

Dalam Prasasti Taji, rawon termasuk dalam sederet daftar hidangan yang biasa disajikan pada acara-acara besar pada zaman itu. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa kuliner ini disantap oleh kalangan kerajaan yang mengeluarkan Prasasti Taji, yakni Rakryan i Watu Tihang pu Sanggramadurandara pada 901 Masehi.

Bukti bahwa rawon merupakan santapan khas kerajaan juga terlihat dari Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni, yakni catatan yang dicetak pada 1926. Namun, ada informasi lain yang menyebutkan bahwa rawon merupakan makanan rakyat yang digemari oleh kalangan kerajaan.

Baca Juga: 5 Serba-serbi Rawon, 'Sup Hitam' dari Jawa Timur yang Menggugah Selera

Verified Writer

Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya