TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap, Alasan Kenapa Sebaiknya Kita Tak Memesan Steak Well-Done!

Daripada buang-buang duit

pixabay.com

Begitu banyak referensi seputar bagaimana mengolah steak agar menghasilkan rasa dan tekstur daging yang nikmat. Sebagian orang Indonesia lebih menyukai steak yang dimasak well-done alias dengan tingkat kematangan sempurna.

Pasalnya, masih banyak anggapan yang mengkhawatirkan jika steak dimasak blue rare hingga medium well, masih belum matang dan berbahaya bagi kesehatan.

Tetapi, menurut para chef profesional, justru seharusnya steak tidak dimasak hingga well-done. Mengapa?

Baca juga: Inilah 5 Makanan Diet yang Bisa Bikin Gemuk, Jangan Asal Pilih ya!

Tingkat kematangan sempurna justru merusak kualitas daging.

pexels.com

Daging potong yang lain memang dirancang untuk olahan rebus, goreng, tumis atau bahkan dimicrowave. Tetapi daging steak memang dipersiapkan dengan hati-hati dan ditujukan khusus untuk dipanggang di atas panggangan atau kompor. Daging steak telah melewati serangkaian proses, mulai pemeliharaan ternak hingga penyimpanan dan persiapan bumbunya, yang dirancang untuk diolah khusus. Medium-rare atau tingkat kematangan di bawahnya, justru akan mengeluarkan kualitas daging dengan maksimal.

Daging akan terasa lebih alot.

pexels.com

Steak yang dimasak well-done akan cenderung kering. Tentunya, perlakuan ini membuat daging alot dan tidak terasa juicy. Secara teknis, medium rare adalah teknik paling baik untuk menyajikan steak.

Sebab, protein dalam daging tidak akan rusak pada tingkatan memasak ini. Lemak tetap terpelihara dengan baik sehingga lebih juicy

Baca juga: Kayanna, Restoran Unik di Surabaya Ala Kolonial Belanda dan Jawa Kuno

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya