Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi sebagian orang yang baru pertama kali membuat kue nastar, mungkin sering kali dibuat bingung dengan kondisi kue yang melebar dan keras setelah dipanggang. Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi kue nastar buatanmu jadi melebar.
Kualitas bahan, takaran, proses mmembuat, hingga suhu yang digunakan selama memanggang kue kering ini bisa jadi penyebabnya. Namun, dari beberapa faktor, penyebab nastar melebar dan gak lembut berikut ini lebih sering terjadi. Kamu merasakannya?
1. Tidak menggunakan jenis tepung terigu yang sesuai
ilustrasi berbagai jenis tepung terigu (instagram.com/Los Muertos Crew) Saat membeli tepung terigu untuk membuat kue kering, beberapa dari kita mungkin gak begitu peduli atau belum tahu jenis tepung terigu yang sebaiknya digunakan. Meskipun sepele, tepung terigu menjadi salah satu bahan utama yang berperan penting.
Untuk membuat kue nastar memang sebaiknya menggunakan tepung terigu protein sedang, karena kadar protein di dalamnya membantu adonan nastar lebih elastis dan kuat. Dengan begitu dapat mempertahankan bentuk nastar dengan baik saat dipanggang.
Bila perlu, tambahkan sedikit bahan pengikat. Kamu bisa menggunakan tepung maizena untuk membantu mempertahankan bentuk kue nastar.
2. Takaran mentega dan tepung terigu yang gak sesuai
ilustrasi mentega (pixabay.com/congerdesign) Kue apa pun jika dibuat tanpa memperhitungkan takaran bahan yang digunakan hasilnya pasti bakal gak sesuai ekspektasi. Baik mentega dan tepung terigu, keduanya menjadi bahan yang memiliki peran utama dalam membuat kue nastar.
Penggunaan mentega yang terlalu banyak dapat membuat adonan nastar menjadi terlalu lembek dan berminyak. Begitu pun dengan takaran tepung terigu yang terlalu banyak, bisa membuat teksturnya jadi keras.
Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan takaran 200 gram mentega untuk 260-270 gram tepung terigu protein sedang. Biar teksturnya semakin sesuai, masukkan tepung terigu secara bertahap sambil diayak dan diaduk hingga tercampur rata.
Baca Juga: 5 Tips Membuat Nastar yang Mulus dan Glowing, Gak Gampang Retak!
3. Adonan yang terlalu sering diaduk
ilustrasi membuat bolu kukus ketan hitam (pexels.com/ Taryn Elliott) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bagi orang yang baru pertama kali membuat kue kering, seperti kue nastar, mungkin beranggapan jika adonan kue sebaiknya diaduk lama agar seluruh bahan bisa benar-benar tercampur rata. Padahal, mengaduk adonan kue terlalu lama justru membuat teksturnya jadi lebih keras setelah dipanggang.
Ini bisa terjadi karena saat adonan diaduk terlalu lama, sehingga gluten di dalam tepung terigu akan terlalu banyak terbentuk dan membuat adonan kue menjadi terlalu kaku setelah dipanggang.
Selain itu, mentega atau margarin yang ada di dalam adonan kue seringkali meleleh, sehingga adonan kue nastar menjadi terlalu lembek dan tidak renyah. Karena itu, cukup aduk seluruh bahan menggunakan mikser atau whisk hingga tercampur rata saja.
4. Menggunakan selai yang masih terlalu berair
ilustrasi selai nanas (freepik.com/Freepik) Bukan hanya sekadar selai biasa, tekstur selai nanas yang sering digunakan sebagai isian nastar ternyata turut mempengaruhi tekstur dan penampilan kue kering tersebut. Selai nanas yang masih terlalu berair berperan penting pada bentuk kue nastar yang melebar dan retak.
Jika saat ini kamu tertarik mencoba membuat selai nanas sendiri di rumah, sebaiknya pastikan tekstur dan konsistensi selai bisa lebih kental. Caranya, pilih buah nanas dengan jenis nanas madu karena mengandung lebih sedikit air. Untuk mendapatkan tekstur yang sesuai, pastikan untuk memasak selai nanas dengan api sedang hingga kesat dan kental.
Baca Juga: 10 Resep Kue Kering Special Hari Lebaran, Nastar, Putri Salju
