TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Yaksik, Kudapan Manis Korea dengan Legenda Menarik

Konon, yaksik dibuat untuk makanan prajurit perang

ilustrasi yaksik (en.photo-ac.com/くるるん)

Makanan manis tradisional Korea Selatan ada banyak macamnya. Namun, sebagian besar terbuat dari beras ketan dengan madu. Salah satunya adalak yaksik. 

Yaksik terbuat dari beras ketan, madu, jujube, kacang kastanye, madu yang kemudian dikukus. Jika didinginkan, yaksik akan membentuk padatan yang bisa dipotong persegi. 

Di balik rasa manis dan tampilan sederhananya, terdapat legenda menarik tentang terciptanya yaksik. Legenda tersebut berkisah antara burung gagak yang menyelamatkan raja dari pembunuhan.

Terlepas dari legendanya, yaksik memang sudah tersohor di Korea Selatan sejak zaman dulu. Maka dari itu, kamu wajib tahu beberapa fakta yaksik

Baca Juga: Disebut Mirip Wajik, Berikut Resep Yaksik Si Kudapan Manis ala Korea

1. Kudapan tradisional asal Korea dari beras ketan dan madu

ilustrasi yaksik (commons.wikimedia.org/Hyeon-Jeong Suk)

Yaksik merupakan salah satu kudapan manis tradisional khas Korea Selatan yang terbuat dari beras ketan, jujube, kacang pinus, kacang kastanye yang dicampur dengan minyak, soy sauce, dan madu. Semua bahan dicampur dan dikukus hingga semua menyatu terikat.

Yaksik hangat teksturnya lengket dan dimakan dengan suapan sendok. Namun, jika sudah mendingin akan menjadi lebih padat dan mudah dipotong. Yaksik biasanya disantap saat perayaan Jeongwol Daeboreum, bulan purnama pertama saat lunar new year atau acara penting lainnya.

2. Kata "yak" pada yaksik berarti "madu"

ilustrasi yaksik (commons.wikimedia.org/Korea.net / Korean Culture and Information Service)

Makanan ini disebut yaksik karena baik untuk kesehatan, karena terbuat dari banyak bahan yang menyehatkan. Alasan lainnya adalah karena ada tambahan madu.

"Madu" dalam bahasa Korea Selatan disebut dengan "yak". Yaksik juga disebut dengan juga disebut yakbap atau yakban.

3. Dipercaya sebagai makanan dengan berbagai manfaat kesehatan

ilustrasi yaksik (en.photo-ac.com/くるるん)

Di Korea Selatan, yaksik diyakini berbagai kalangan bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan. Bahan lain dalam yaksik adalah jujube dipercaya dapat membantu mengatasi ketegangan saraf, kecemasan, dan insomnia. Lebih lanjut, kacang kastanye pun juga mengandung vitamin C dan B yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Baca Juga: 6 Makanan Korea Rumahan ala Kimbab Family, Semuanya Bikin Ngiler!

4. Legenda burung gagak menyelamatkan raja jadi latar belakang munculnya yaksik

ilustrasi yaksik (tasteatlas.com)

Ada legenda menarik dan populer tentang terciptanya yaksik. Dilansir Korea.net, legenda yaksik dimulai sekitar 1.500 tahun yang lalu. Yaksik termaktub di dalam buku Memorabilia Tiga Kerjaan atau Samguk Yusa, buku kumpulan sejarah tidak resmi yang ditulis oleh Biksu Iryeon pada zaman Kerajaan Goryeo.

Ketika itu Raja Silla ke-21, Raja Soji, piknik ke Jeongwol Daeboreum lalu bertemu seekor burung gagak dan tikus. Tikus tersebut menyuruh Sang Raja untuk mengikuti burung gagak. Karena merasa aneh, sang raja menyuruh pelayannya untuk mengikuti burung gagak.

Burung gagak membawa pelayan ke sebuah kolam dan kemudian seorang lelaki tua muncul dari kolam. Dia memberikan amplok kepada pelayan itu yang di atasnya tertulis, “dua orang akan mati jika kamu membuka ini. Jika kamu tidak membukanya, hanya satu orang yang akan mati.”

Pada awalnya, raja berpikir akan lebih baik jika amplop tersebut tidak dibuka, karena itu hanya akan mengorbankan nyawa satu oran. Namun, dia berubah pikiran ketika pelayan raja mengatakan jika satu orang yang dimaksud di amplop itu bisa jadi merujuk pada raja sendiri. Akhirnya, raja membuka amplop itu dan menemukan sebuah surat yang berbunyi, “Kembalilah ke istana dan tembakkan anak panah ke dalam kotak yang berisi gitar bersenar enam."

Raja mengikuti instruksi surat itu. Raja pun menembakkan anak panah ke dalam kotak dan dia menemukan dua orang di belakangnya mati kehabisan darah. Dua orang tersebut adalah seorang biksu dan selir bersembunyi di balik kotak, siap membunuh raja.

Raja kemudian menetapkan Jeongwol Daeboreum setiap tahun sebagai hari yang mana masyarakat harus berterima kasih kepada burung gagak karena telah menyelamatkan nyawa raja. Raja memerintahkan masyarakat untuk membuat upacara dan memasak makanan untuk burung gagak yang terbuat dari nasi, kacang kastanye, dan jujube, makanan yang disukai burung tersebut.

5. Legenda lain menyebutkan bahwa yaksik dibuat oleh tabib istana

ilustrasi beras ketan dengan aneka kacang-kacangan (en.photo-ac.com/babel)

Dilansir Invented Recipes, asal-usul yaksik bermula saat kerajaan kuno Silla di Korea, yang berdiri dari tahun 57 SM—935 M. Kisah ini menyebutkan bahwa yaksik pertama kali diciptakan oleh seorang tabib kerajaan bernama Dae Jang Geum, yang bertugas di istana Raja Jinheung dari Silla.

Dae Jang Geum dikenal karena keahliannya tentang pengobatan herbal dan kemampuannya menciptakan hidangan enak dan bergizi. Suatu hari, tabib ini ditugaskan untuk membuat hidangan yang dapat energi kepada para prajurit kerajaan selama masa perang.

Melihat banyaknya sawah dan melimpahnya beragam buah-buahan kering serta kacang-kacangan yang ditemukan di wilayah kerjaan, Dae Jang Geum membuat makanan dengan memadukan beras ketan, jujube, kacang pinus, kismis, dan cranberry kering. Untuk menambah cita rasa, dia membuat saus dengan campuran gula merah, madu, kecap, dan minyak wijen. Hidangan yang dihasilkan tidak hanya lezat tetapi juga memberikan  karbohidrat, protein, dan nutrisi penting untuk menambah energi prajurit, yang disebut dengan yaksik

Makanan buatan Dae Jang Geum menyebar dengan cepat dan yaksik menjadi hidangan favorit masyarakat Silla. Yaksik tidak hanya dinikmati pada saat perayaan tetapi juga menjadi sumber makanan pada saat masa sulit.

Selama berabad-abad, yaksik telah berevolusi dan beradaptasi, dan berbagai daerah di Korea menambahkan keunikan tersendiri pada resepnya. Namun, esensi kreasi asli Dae Jang Geum tetap ada, melambangkan kekayaan budaya dan sejarah masakan Korea.

Verified Writer

Wanudya A

YNWA

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya