Food Challenge: Kecanduan Garam Sejak SMP, Ini Lho Dampak Buruknya

Konsumsi garam tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari. Hampir setiap masakan mengandung garam walau dalam takaran yang kecil sekali pun. Di samping itu, tubuh memang memerlukan garam atau sodium dalam jumlah tertentu untuk menjaga keseimbangan kadar air, mempercepat jalan impuls saraf, serta pergerakan otot.
Namun, sebagian orang nampaknya punya kecenderungan makan makanan ekstra asin, tak afdol rasanya kalau belum ditabur garam tambahan. Gaya makan demikian nyatanya diterapkan oleh Putri Elsa Desyana Christy sejak duduk di bangku SMP. Kesukaannya terhadap makanan asin menimbulkan kecanduan pada garam.
1. Setelah kecanduan minum kecap, sekarang gemar makan garam
Wanita yang akrab disapa Elsa ini menceritakan pengalamannya kepada tim "Food Challenge" IDN Times. Ternyata, makan garam bukanlah satu-satunya kebiasaan "unik" yang ia punya.
"Dari kecil aku memang punya kebiasaan makan agak aneh. Awalnya suka minum kecap, benaran gadoin 4-5 sachet kecap sehari," ujarnya kepada IDN Times, Jumat pekan lalu, (23/03). "Sekitar pas SMP, aku jadi suka makan garam."
Makin hari, rasa ketergantungan terhadap garam makin besar. Selain menaburkan garam di setiap sajian yang ia makan, Elsa bahkan menjadikan garam sebagai camilan. Saat "ngidamnya" lagi kumat, ia bakal menuang garam di atas lepek atau alas cangkir dan memakannya sedikit demi sedikit.
"Makanan ringan kayak makroni pedas pun aku tambahin garam. Mie instan, nasi goreng, bakso, apa pun yang aku makan deh," ujar Elsa. Ia juga selalu sedia garam dalam tempat makan kecil, berjaga kalau keinginannya timbul saat ia tak di rumah.