Ilustrasi gado-gado (pinterest.com/yukamtio)
Popularitas gado-gado terbukti masih eksis hingga saat ini. Padahal diketahui, gado-gado sudah ada sejak 1950-an. Kamu pun bisa menemukannya hampir di seluruh sudut, mulai dari yang gerobakan sampai restoran ternama.
Terkait gado-gado berasal dari mana, ada banyak versinya, mulai versi imigran Tionghoa hingga masyarakat Betawi. Ada pula yang menyebut gado-gado berasal dari orang Tugu, keturunan Portugis, yang pada abad 17 dibawa ke Indonesia oleh Belanda untuk dijadikan budak.
Selain itu, ada versi yang menyebut bahwa gado-gado berasal dari masyarakat Tionghoa yang tinggal di Betawi. Kala itu, penduduk Tionghoa-Betawi menggemari hidangan pecel khas Jawa. Inilah yang menginspirasi mereka untuk mencipatkan sajian serupa, tapi disesuaikan dengan selera.
Istilah gado-gado konon berasal dari bahasa Portugis, 'gadu' yang bermakna makanan yang dicampur-campur. Sementara, versi lain menyebut bahwa kata gado-gado berasal dari bahasa Indonesia 'digado' yang berarti makan tanpa nasi.
Faktanya pun demikian, gado-gado memang dinikmati tanpa nasi melainkan lontong. Lalu, penyajiannya dicampur bersama aneka sayur, protein, dan siraman saus kacang. Kalau diamati, tentu, semua versinya masuk akal.
Walau asal-usulnya belum diketahui secara pasti, setidaknya kini kamu paham bahwa ada berbagai versi terkait gado-gado berasal dari mana. Tak perlu bingung, dari mana pun aslinya, gado-gado kini jadi makanan Indonesia yang terkenal.
Nah, jika kamu suka belajar fakta unik makanan seperti ini, temukan informasi lainnya di IDN Times, ya.