Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ResepKoki

Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Ungkapan ini sepertinya berhasil dibuktikan Novan Aditya. Di usia 26 tahun, dia sudah sukses mengembangkan bisnis kuliner yang dirintis sejak 2014.

Bisnisnya ia beri nama Mangano atau makanlah dalam bahasa Jawa. Ia menyediakan hidangan instan siap makan yang sudah diawetkan. Pilihan menunya pun terbilang unik, salah satunya adalah rendang jengkol. 

Default Image IDN

Jengkol yang selama ini dipandang sebelah mata sebagai makan ndeso, dikemas lebih modern dengan rasa yang lebih nendang. Produk tersebut sudah berhasil diekspor ke luar ngeri seperti Korea. Secara tak langsung, Novan turut mengenalkan makanan khas Indonesia di kancah dunia.

Impor produk jengkol itu dilakukan sesuai pesanan pelanggan di luar negeri. Di antaranya seperti ke Korea, Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, dan Maroko.

Default Image IDN

Kesuksesan Novan ini bukan berarti tanpa perjuangan. Sebelumnya, ia menemui banyak kesulitan, terutama dalam teknik pengawetan makanan.

Yang bisa dia lakukan hanyalah membuat desain kemasan yang modern dan menarik. Hal ini tak sulit baginya karena Novan lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Kesenian Indonesia.

Ia bercerita pihaknya harus cermat supaya tidak terkontaminasi dengan bahan lain. Selain itu, masakan ini ada masa agingnya (busuk).

Bahkan, ia belajar ke LIPI Yogyakarta untuk belajar membuat opor. Tak berhenti di situ, ia juga menyempatkan ke Batam untuk mempelajari apakah nuklir bisa membantu mengawetkan makanan.

Default Image IDN

Usahanya tak sia-sia. Kini Novan sudah memiliki alat dan formula pengawetan sendiri yang membuat produknya lebih unggul. Daya tahan makanan bisa mencapai 12-14 bulan ketika belum dibuka. Dalam sehari, ia bisa mendapat keuntungan sekitar Rp 4 juta.

Selain rendang jengkol, ada beberapa varian lain Mangano seperti rendang, opor ayam, kari ayam, dan semur daging. Kamu sudah pernah cobain belum?

Editorial Team