Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret rendang khas Minangkabau
Potret rendang khas Minangkabau (vecteezy.com/khoidir76)

Intinya sih...

  • Rendang belut: terbuat dari campuran belut, buah pala, dan daun tapak liman dengan sentuhan asam segar yang membuat ketagihan.

  • Rendang belut asap dan daun-daunan: belut diasapi terlebih dahulu hingga muncul aroma smoky, dimasak dengan puluhan jenis daun.

  • Rendang daka-daka: terbuat dari singkong yang digoreng hingga kering, kemudian dicampur dengan bumbu rendang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika selama ini kamu mengira rendang terbuat dari daging sapi, berarti kamu mainnya kurang jauh, nih! Tak hanya itu, rendang sendiri sebenarnya bukan nama makanan, tetapi rangkaian proses memasak untuk menihilkan kadar air dalam suatu makanan. Dalam bahasa Minang, proses tersebut dinamakan marandang.

Saat marandang, ada tiga fase yang akan dilalui, yakni gulai (masih berkuah), kalio (mulai mengental), dan rendang (sudah kering). Bahan yang digunakan pun beragam, tidak harus daging sapi.

Dilansir akun Instagram @gastronusa, Selasa (8/7/2025), penulis dan ahli kuliner, Reno Andam Suri, membawa tujuh jenis rendang khas Minangkabau dan disajikan untuk para peserta Baralek Rendang di Lapangan Banteng, Jakarta. Tak hanya makan bersama, Uni Reno (sapaan akrabnya) juga menjelaskan tentang asal-usul dan bahan pembuatan rendang-rendang tersebut.

Kira-kira apa saja jenis rendang jarang diketahui orang Indonesia, terutama orang-orang yang bukan dari Minangkabau? Biar gak penasaran, simak informasinya berikut, yuk!

1. Rendang belut

Sajian yang pertama adalah rendang belut. Berasal dari Desa Kinari, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, rendang ini terbuat dari campuran belut, buah pala, dan daun tapak liman. Daun tapak liman sendiri merupakan tumbuhan liar berbentuk lonjong dan tidak merata yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional.

Tekstur rendang ini kering, sesuai dengan prinsip merandang. Daging belutnya cenderung sudah hancur, serta menyatu dengan bumbu dan bahan-bahan lainnya. Sementara itu, rasanya ada sentuhan asam segar yang membuat siapa pun ketagihan.

2. Rendang belut asap dan daun-daunan

Potret renang belut yang disajikan dalam acara Piknik Rendang di Singapore Botanic Gardens, Singapura (instagram.com/gastronusa)

Berbeda dengan rendang belut dari Desa Kinari di atas, rendang belut ini berasal dari Batusangkar. Sebelum dimasak, belutnya harus diasapi terlebih dahulu hingga muncul sensasi atau aroma smoky.

Belut kemudian dimasak dengan puluhan jenis daun, baik yang ada di pekarangan maupun ditanam di sawah. Aroma smoky berpadu dengan tekstur belut yang lembut, dedaunan yang kering, dan bumbu renang yang nendang membuat rasa masakan ini jadi unik.

3. Rendang daka-daka

Berasal dari Bukittinggi, rendang daka-daka ini mudah ditemukan di warung nasi kapau. Sekilas, makanan ini mirip dengan sambal goreng kentang khas Jawa.

Rendang daka-daka terbuat dari singkong yang dikupas dan dipotong dadu kecil. Potongan singkong tersebut kemudian digoreng dengan minyak panas hingga kering dan teksturnya ada sentuhan renyahnya. Setelah diangkat, bumbu rendang yang sudah dimasak dicampur dengan singkong hingga merata. Simpel, kan?

4. Rendang lokan

Potret rendang lokan (commons.wikimedia.org/S Kartika)

Selanjutnya, ada rendang lokan. Rendang ini berasal dari Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan terbuat dari lokan atau sejenis kerang air tawar yang berukuran cukup besar. Hewan in banyak ditemukan di muara sungai.

Sebelum diolah jadi rendang, biasanya lokan direbus selama beberapa saat untuk menghilangkan bau amisnya. Setelah dimasak, rasa yang dihasilkan sangat gurih dengan sentuhan amis khas ikan dan cocok jadi lauk pendamping nasi hangat.

5. Sambal buruak

Rendang yang satu ini tidak menggunakan nama rendang, melainkan sambal. Berasal dari Payakumbuh, nama sambal buruak ini bermakna buruk. Hal ini dikarenakan bentuknya tidak cantik atau menyerupai sampah dedaunan.

Rendang ini terbuat dari beragam dedaunan yang tumbuh di pekarangan rumah. Sekilas, wujudnya mirip dengan abon sapi, tetapi rasanya unik dan cocok jadi lauk pendamping nasi hangat.

6. Rendang tumbuk

ilustrasi rendang tumbuk (pixabay.com/planet_fox)

Sama seperti sambal baruak, rendang tumbuk atau tumbuak juga berasal dari Payakumbuh. Makanan ini terbuat dari daging sapi yang dicincang atau ditumbuk dan dicampur dengan bumbu tradisional. Selanjutnya, daging dibentuk bulat kecil menyerupai bakso dan dimasak dengan bumbu rendang hingga kering dan.

Tekstur rendang ini sangat lembut dan empuk, serta bumbunya meyerap hingga ke bagain dalam daging. Gak heran kalau anak-anak dan lansia, terutama yang jumlah giginya sudah berkurang, sangat menyukai makanan ini.

7. Rendang telur

Jika rendang-renang lain memiliki tekstur yang empuk, maka rendang telur atau rendang talua khas Payakumbuh ini sangat renyah, seperti keripik. Bahan utama pembuatannya adalah telur, baik telur ayam maupun bebek.

Telur tersebut kemudian diolah dengan bumbu, tepung, dan didadar tipis seperti telur pada umumnya. Dadar tersebut dipotong kecil dan dimasak hingga kering, lalu dicampur dengan bumbu rendang yang juga sudah diolah sebelumnya. Rasanya gak kalah enak dengan rendang daging atau rendang-rendang lainnya, serta cocok dijadikan camilan atau lauk makan nasi.

Nah, sekarang kamu sudah "kenal" dengan beragam jenis rendang, selain rendang daging sapi. Mau cobain yang mana dulu, nih?

Editorial Team