Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi makan di restoran
ilustrasi makan di restoran (freepik.com/Freepik)

Intinya sih...

  • Tanda rasa hormat dan sopan santun

  • Menciptakan rasa kebersamaan

  • Meningkatkan kenyamanan psikologis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu berada dalam situasi di mana makananmu sudah datang, tapi makanan temanmu masih dimasak? Lapar sudah melanda, aroma makanan menggoda, tapi kamu merasa gak enak untuk mulai makan duluan. Atau sebaliknya, ketika makananmu yang terlambat, kamu meminta orang lain untuk tidak menunggu dan segera makan.

Kebiasaan menunggu ini ternyata bukan sekadar sopan santun biasa, lho. Menurut penelitian dalam Appetite Journal tahun 2025, ada dinamika psikologis yang menarik di balik kebiasaan kecil ini. Mari kita kupas bersama lima alasan di balik kebiasaan menunggu semua orang sebelum makan atau menyantap hidangan.

1. Tanda rasa hormat dan sopan santun

ilustrasi waiter atau pelayan restoran (pexels.com/Pixabay)

Menunggu orang lain sebelum mulai makan adalah bentuk sederhana dari rasa hormat. Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, tindakan ini dianggap sopan dan mencerminkan karakter baik. Kamu seolah menunjukkan bahwa kebersamaan lebih penting daripada sekadar mengenyangkan perut. Saat kamu menahan diri, orang lain akan merasa dihargai karena mereka tidak ditinggalkan sendirian menikmati makanan terakhir yang belum datang. Secara sosial, hal ini menciptakan suasana makan yang lebih nyaman dan menyenangkan untuk semua orang di meja.

2. Menciptakan rasa kebersamaan

ilustrasi restoran chinese food (freepik.com/freepik)

Makan bersama gak cuma tentang makanan, tapi juga tentang koneksi antar manusia. Duduk di meja yang sama, saling menunggu, dan mulai makan bersamaan bisa menumbuhkan rasa kebersamaan yang lebih kuat. Saat makan bareng, biasanya muncul rasa kebersamaan karena semua orang melakukan hal yang sama di waktu bersamaan. Momen sederhana ini bisa membuat suasana jadi lebih hangat dan akrab.

3. Meningkatkan kenyamanan psikologis

ilustrasi makan bareng di restoran (pexels.com/Lazarus Ziridis)

Dalam studi yang dilakukan Paley dan rekan-rekannya di Appetite Journal, ditemukan bahwa orang merasa lebih nyaman dan “terlihat sopan” ketika menunggu orang lain sebelum makan. Menariknya, mereka juga berpikir orang lain gak perlu menunggu mereka dalam situasi yang sama.

Artinya, menunggu itu sebenarnya membuat diri sendiri merasa lebih baik, bukan semata-mata karena aturan sosial. Ada kepuasan psikologis tersendiri ketika kamu tahu kamu sudah bersikap sopan dan menghormati orang lain. Itu sebabnya banyak orang tetap menunggu, bahkan ketika sudah lapar sekalipun.

4. Menghindari rasa canggung di meja makan

ilustrasi dinner di restoran (vecteezy.com/Oleg Gapeenko)

Pernah merasa gak enak makan duluan sementara orang lain belum dapat makanan? Nah, hal itu berkaitan dengan tekanan sosial dan rasa empati. Saat kamu makan sendirian di depan orang lain yang belum punya makanan, situasinya bisa terasa janggal atau bahkan gak nyaman bagi kedua pihak.

Menunggu orang lain adalah cara untuk menghindari momen canggung itu. Kamu merasa lebih aman secara sosial karena tidak menarik perhatian dengan menjadi satu-satunya orang yang sudah makan. Jadi, kebiasaan ini bukan cuma soal sopan santun, tapi juga strategi kecil untuk menjaga suasana tetap nyaman di meja makan.

5. Refleksi atas nilai diri dan kontrol sosial

ilustrasi makan di restoran (pexels.com/RDNE Stock project)

Menunggu sebelum makan menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengontrol diri. Kamu memilih menghargai momen dan orang lain lebih dulu, dibanding menuruti rasa lapar sesaat. Dalam konteks sosial, ini bisa dilihat sebagai bentuk kematangan emosional.

Selain itu, kebiasaan ini juga menunjukkan bagaimana nilai-nilai sosial bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Kita belajar sejak kecil bahwa sopan santun itu penting, dan aturan kecil seperti menunggu makan adalah bagian dari itu. Kebiasaan ini menegaskan siapa dirimu di mata orang lain, yakni seseorang yang tahu cara membawa diri dan menghargai orang di sekitarnya.

Kebiasaan menunggu semua orang sebelum makan memang terlihat sederhana, tapi ternyata punya banyak makna. Dari rasa hormat, kebersamaan, sampai kepuasan psikologis, semua berperan dalam membentuk norma sosial ini. Menurut penelitian dalam Appetite Journal, menunggu bukan hanya demi orang lain, tapi juga untuk membuat diri sendiri merasa lebih baik dan sopan.

Lain kali saat kamu di meja makan, gak ada salahnya tetap menunggu sebentar. Selama makananmu gak bakal keburu dingin, kebiasaan ini bisa jadi cara sederhana untuk menunjukkan rasa peduli dan menjaga kehangatan hubungan dengan orang-orang di sekitarmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team