Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi lontong cap go meh (instagram.com/ottsandjill)

Produk akulturasi budaya antara China dan Indonesia bisa hadir dalam berbagai bentuk. Salah satunya makanan. Hidangan yang dihasilkan dari akulturasi budaya China dan Indonesia beragam, seperti halnya lontong Cap Go Meh.

Lontong Cap Go Meh adalah salah satu hidangan yang kerap disajikan saat Imlek. Hidangan ini memiliki makna filosofis dalam tradisi Imlek di Indonesia.

Lantas, apa sebenarnya makna lontong Cap Go Meh dan bagaimana sejarahnya? Cek selengkapnya dalam artikel berikut, yuk!

Asal mula lontong Cap Go Meh

ilustrasi lontong Cap Go Meh (facebook.com/Regina Catering)

Lontong Cap Go Meh menggunakan kosa kata Hokkian, tetapi sebenarnya hidangan ini merupakan makanan hasil adaptasi dari peranakan Tionghoa-Jawa, Indonesia. Makanan ini bermula saat para pendatang dari China pada zaman dahulu yuanxiao sulit ditemukan di Jawa.

Sementara itu, banyak pendatang dari China yang menikah dengan penduduk Jawa yang lekat dengan makan lontong. Dari sana, yuanxiao atau bola-bola tepung beras pun digantikan dengan lontong. Sebab, keduanya sama-sama terbuat dari beras dan memiliki rasa yang mirip.

Secara etimologis, istilah "Cap Go Meh" berarti malam ke-15. Itulah alasan mengapa lontong Cap Go Meh lazim disajikan pada hari ke-15 Imlek atau 15 hari pertama pada tahun baru dalam penanggalan China. Cita rasa lontong Cap Go Meh pun semakin terasa lokal karena disertai dengan hidangan tradisional Jawa seperti opor ayam dan sambal goreng kentang.

Makna lontong Cap Go Meh

Editorial Team

Tonton lebih seru di