Ekspektasi awal IDN Times melihat gambar di sosial media dan gerainya, nasi uduk tersebut sangat menggugah selera. Akhirnya kami mencoba untuk membeli paket komplit di McDonald's kawasan Mayjend Sungkono, Surabaya.
Selain bisa memilih ayam krispi atau pedas, kita juga bisa memilih telurnya. Sebab di gambar, paket komplit paginya menggunakan telur mata sapi, bukan scrambled egg.
Berhubung di kawasan Surabaya ini ada banyak sekali warung nasi uduk, secara tekstur nasi uduk McD jelas kalah jauh. Apalagi nasinya lembek seperti nasi tim, seharusnya bulir nasinya dapat terpisah satu sama lain.
"Aku yang memang jarang banget makan nasi uduk, ini masih oke kok," kata Stella Azasya kepada IDN Times, Kamis, (22/3). Lain halnya dengan Irma Yudistirani, baginya nasi uduk ini hanya pas untuk kangen-kangenan jika di kawasanmu memang tidak ada yang jual.
Sambalnya segar, cenderung asam, dan tidak ada rasa pedasnya sama sekali. Menurut salah satu staff McD, sambalnya mengadaptasi dari menu ayam penyet sebelumnya, tetapi tidak dibuat pedas.
Ayamnya kami memilih yang spicy, tapi sayangnya rasanya justru tidak terasa pedas sama sekali. Padahal belum lama ini, kami pernah mencoba ayam pedas di McD kawasan Darmo, Surabaya, rasanya lebih enak dan pedas. Apakah beda gerai beda rasa, ada yang pernah merasakan hal serupa?
Secara overall menu "Nasi Uduk McD" masih oke. Namun, jika memilih antara nasi uduk di warung-warung, IDN Times lebih memilih makan di pedagang kaki lima.