Tak banyak yang tahu bahwa anjing yang dikonsumsi di Asia, termasuk Indonesia, akan dibunuh dengan cara keji sebelum disajikan di meja makan. Dalam kondisi hidup, anjing-anjing malang ini akan dipatahkan tulangnya, ditenggelamkan, direbus hidup-hidup, ditendang, bahkan dipukuli hingga tak bernafas lagi.
Banyak orang percaya bahwa membunuh anjing tanpa mengeluarkan darahnya akan membuat daging anjing lebih berkhasiat. Padahal belum ada riset kedokteran yang mendukung pernyataan ini.
Penyiksaan yang tergolong sangat sadis ini mengundang para pencinta hewan untuk menghentikan perdagangan anjing di Asia, termasuk Indonesia. Bahkan, banyak pecinta kuliner daging anjing belum tahu bahwa mengonsumsi daging anjing bisa mengakibatkan terjangkit rabies.
Gimana? Masih mau makan makanan sadis ini?