Sejarah dan Makna Mendalam Klepon yang Dianggap Tidak Islami

Sejak kemarin, klepon menjadi trending topic di Twitter akibat cuitan tanpa nama dari akun Memefess yang menyebutkan "Kue klepon tidak islami. Yuk, tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami."
Akhirnya, cuitan tersebut menjadi perbincangan di media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Hingga siang ini, tagar klepon masih menjadi trending topic di Twitter.
Sebenarnya tak ada alasan mendasar mengapa klepon disebut tidak islami, dan dibandingkan dengan kurma, buah asal Arab Saudi. Selama ini, klepon menjadi jajanan tradisional khas Indonesia yang disukai banyak orang karena kelezatannya. Selain itu, klepon ternyata punya makna kehidupan, lho.
Daripada ribut Islami atau tidak, mending simak makna dan sejarah klepon di bawah ini!
1. Kisah sejarah di balik jajanan tradisional klepon
Mengutip buku milik Yuyun Alamsyah berjudul "Kue Basah & Jajan Pasar", klepon merupakan jajanan yang dibagikan kepada kerabat dan tetangga biar sembuh dari sakit, terutama udunan atau bisul. Gula merah yang terasa saat menggigit klepon seolah melambangkan bisul pantat telah pecah.
Terlepas dari kisah di atas, klepon berasal dari Jawa yang juga ditemukan di Sulawesi, Sumatra, dan Malaysia dengan nama onde-onde. Bahkan, kue ini terkenal juga di Belanda, karena dibawa imigran Indonesia pada tahun 1950-an.