Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret kopi bubuk
Potret kopi bubuk (pexels.com/@mizunokozuki)

Intinya sih...

  • Super coarse merupakan level gilingan paling kasar, cocok untuk cold brew agar tidak terlalu pahit.

  • Coarse digunakan untuk percolator, french press, dan coffee tasting, memungkinkan rasa kopi keluar perlahan.

  • Medium fine cocok untuk pour over, aeropress, espresso, dan kopi tubruk agar aromanya lebih keluar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menikmati kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Ada berbagai jenis kopi dengan rasa dan karakter berbeda. Nah, masing-masing kopi membutuhkan teknik pembuatan yang tepat demi menghasilkan rasa terbaik.

Selain metode seduh, tingkat gilingan biji kopi juga menentukan bagaimana rasa kopi akan keluar. Semakin halus atau kasar gilingannya, maka hasil akhirnya juga akan semakin berbeda.

Bagi kamu yang mulai suka ngopi di rumah, wajib banget memahami tujuh tingkat gilingan biji kopi berikut ini!

1. Super coarse

Super coarse merupakan level gilingan paling kasar, bentuknya mirip remahan roti. Biasanya digunakan untuk membuat cold brew, yakni kopi seduh dingin yang disangrai selama 7–12 jam. Gilingan halus gak cocok untuk cold brew, karena bisa membuat rasanya terlalu pahit.

2. Coarse

Potret kopi bubuk yang kasar (pexels.com/@caio)

Coarse masih cukup kasar, tetapi lebih halus dari super coarse. Teksturnya seperti garam kasar. Cocok digunakan untuk membuat percolator, french press, dan coffee tasting. Gilingan ini memungkinkan rasa kopi keluar perlahan tanpa over-extraction.

3. Medium coarse

Medium coarse memiliki tekstur seperti pasir kasar. Biasanya dipakai untuk metode seduh yang butuh kontak air agak lama, seperti clever dripper, chemex, dan cafe solo brewer.

4. Medium

Potret kopi bubuk (pexels.com/KarolaG)

Bentuk gilingan medium mirip seperti pasir pantai. Tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus. Tipe ini menjadi salah satu grind size paling serbaguna. Cocok untuk aeropress dan pour over cone. Jenis ini biasanya lebih seimbang, cocok untuk pemula yang suka kopi seduh manual.

5. Medium fine

Medium fine tentunya lebih halus dari medium, teksturnya seperti gula pasir. Biasanya digunakan untuk membuat pour over, aeropress, dan espresso. Tingkat gilingan ini juga cocok untuk kopi tubruk, karena aromanya lebih keluar.

6. Fine

Potret kopi bubuk halus (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Fine memiliki tekstur yang halus seperti tepung. Cocok untuk ekstraksi cepat seperti aeropress, espresso, dan stovetop espresso make. Khusus espresso membutuhkan gilingan yang presisi. Jika gilingannya terlalu kasar, rasanya akan menjadi hambar. Sedangkan, kalau terlalu halus, rasanya bisa jadi terlalu pahit.

7. Extra fine

Extra fine merupakan level paling halus, hampir seperti bedak tabur. Biasanya dipakai untuk membuat kopi Turki. Metode ini menggunakan alat berbentuk panci yang dipanaskan dengan kompor. Jadi, memang cocok untuk ukuran gilingan extra fine.

Itu dia tujuh tingkat gilingan biji kopi yang bisa kamu sesuaikan dengan metode seduh favoritmu. Dengan grind size yang tepat, rasa kopi rumahanmu bisa jadi seenak coffee shop, lho!

Editorial Team