Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seared tuna steak
ilustrasi seared tuna steak (freepik.com/timolina)

Mengolah tuna steak agar mencapai tingkat medium rare yang sempurna sering dianggap sesuatu yang rumit, padahal prosesnya bisa dilakukan dengan langkah terarah dan teknik yang tepat. Daging tuna dikenal punya tekstur lembut yang mudah rusak jika terlalu lama terkena panas. Karena itu, banyak orang merasa ragu untuk mencoba metode seared meskipun hasil akhirnya sangat memuaskan.

Namun, dengan memahami sifat dasar tuna serta mengenali responsnya terhadap panas, proses memasak dapat menjadi lebih terkendali dan menyenangkan. Keindahan seared tuna steak justru terletak pada kontras antara bagian luar yang kecokelatan dan bagian dalam yang tetap merah segar. Keseimbangan tersebut bisa tercapai tanpa langkah rumit selama mengikuti teknik yang konsisten, jadi yuk eksplor strategi praktisnya bersama!

1. Pilih potongan tuna berkualitas tinggi dan teksturnya padat

ilustrasi memotong ikan (pexels.com/Huy Phan)

Memilih potongan tuna yang tepat adalah fondasi utama dalam mengolah seared tuna steak. Tuna berkualitas memiliki warna merah cerah, tekstur padat, dan permukaan yang terlihat bersih tanpa aroma mengganggu. Ciri tersebut menunjukkan kesegaran yang baik sehingga hasil akhirnya lebih maksimal saat dipanggang cepat.

Selain itu, tuna segar membantu menjaga tingkat medium rare tetap stabil di bagian tengah. Kualitas daging sangat berpengaruh pada bagaimana panas meresap dan seberapa mudah permukaannya membentuk kerak kecokelatan. Tanpa kualitas yang layak, hasil akhirnya bisa bertekstur kurang halus dan aromanya kurang bersih.

2. Keringkan permukaan tuna sebelum masuk ke wajan panas

ilustrasi potongan ikan tuna (pexels.com/RDNE Stock project)

Proses pengeringan permukaan sangat penting agar tuna bisa membentuk lapisan seared yang cantik dan merata. Permukaan yang masih basah akan menghambat reaksi pencokelatan dan membuat tuna lebih sulit mencapai hasil medium rare. Karena itu, mengeringkannya dengan tisu dapur sebelum dipanggang jadi langkah sederhana namun krusial.

Permukaan yang kering memungkinkan panas langsung bekerja pada serat luar tanpa hambatan air. Reaksi tersebut mendorong pembentukan aroma khas yang membuat tuna steak terasa lebih kaya. Dengan langkah kecil ini, tampilan dan rasanya bisa meningkat secara signifikan.

3. Gunakan wajan berat agar panas terdistribusi merata

ilustrasi pan berat (pexels.com/Daria Obymaha)

Penggunaan wajan berat seperti cast iron skillet memberikan keunggulan signifikan saat melakukan teknik searing. Materialnya yang tebal mampu menyimpan panas lebih lama sehingga permukaan tuna kecokelatan dengan lebih cepat. Kondisi ini sangat membantu menjaga bagian dalam tetap merah muda tanpa berubah terlalu matang.

Selain suhu stabil, wajan berat membuat aktivitas memasak terasa lebih mudah dikontrol. Setiap sisi tuna dapat terkena panas secara konsisten sehingga hasilnya lebih seragam. Hal ini memberikan sensasi tekstur yang menarik antara luar yang kokoh dan dalam yang lembut.

4. Beri bumbu sederhana agar karakter tuna tetap menonjol

ilustrasi marinasi ikan (pexels.com/Anastasia Yudin)

Tuna punya cita rasa alami yang cukup kuat sehingga bumbu yang digunakan sebaiknya gak berlebihan. Biasanya, campuran salt, black pepper, dan sedikit sesame oil sudah cukup untuk memperkaya aromanya. Kesederhanaan bumbu ini memungkinkan karakter asli tuna tetap menjadi pusat perhatian.

Bumbu yang terlalu rumit dapat menutupi rasa alami tuna sehingga keistimewaannya berkurang. Dengan bumbu minimalis, tiap gigitan terasa bersih dan segar, sekaligus memberikan ruang bagi proses seared untuk menyumbang aroma panggangan. Prinsip ini efektif menjaga keseimbangan rasa dari awal hingga akhir.

5. Perhatikan durasi pemanggangan untuk menjaga medium rare

ilustrasi memanggang ikan (pexels.com/RDNE Stock project)

Durasi pemanggangan adalah faktor paling menentukan untuk menghasilkan tuna medium rare yang konsisten. Umumnya, waktu terbaik berada pada kisaran 45-60 detik per sisi tergantung ketebalan potongan. Durasi tersebut cukup untuk menciptakan kerak kecokelatan tanpa membuat bagian tengah berubah menjadi terlalu matang.

Pengawasan waktu yang tepat membantu mempertahankan kelembutan tuna sekaligus memastikan setiap sisi mendapatkan perlakuan panas merata. Dengan mengatur ritme pemanggangan, aroma dan warna seared dapat muncul sempurna. Teknik ini membuat hasil akhir tampak profesional meskipun dilakukan dengan cara sederhana.

Mengolah seared tuna steak medium rare sebenarnya gak serumit yang sering dibayangkan karena kuncinya terletak pada teknik dasar yang stabil. Dengan memahami sifat tuna, mengatur panas, serta menjaga keseimbangan antara bumbu dan waktu, hidangan ini bisa menjadi sajian istimewa di meja makan. Setiap langkah memberikan kontribusi penting sehingga hasil akhirnya lebih wangi, lembut, dan memanjakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy