Perbedaan Ikan Tuna Yellowfin dan Bluefin, Serupa tapi Beda

- Karakteristik daging menentukan cita rasa dan tampilan hidangan
- Teknik pengolahan menentukan kelezatan tuna secara maksimal
- Nilai ekonomi dan tren keberlanjutan dalam konsumsi tuna
Tuna dikenal sebagai salah satu bahan makanan laut paling digemari di dunia. Namun, di balik popularitasnya, tidak semua orang memahami bahwa tuna punya banyak jenis dengan karakteristik berbeda. Dua yang paling terkenal adalah yellowfin dan bluefin.
Chef profesional biasanya memilih salah satu dari ikan tuna yellowfin dan bluefin untuk menciptakan keseimbangan rasa dan tampilan yang sempurna di piring saji. Kalau masih bingung, kamu bisa mengetahui perbedaan ikan tuna yellowfin dan bluefin yang kerap dianggap sama, pada berbeda.
1. Karakteristik daging menentukan cita rasa dan tampilan hidangan

Perbedaan paling mencolok antara ikan tuna yellowfin dan bluefin terletak pada warna dan tekstur dagingnya. Daging bluefin cenderung berwarna merah tua dengan kilau alami, karena kandungan lemak tinggi, sehingga membuatnya terasa lembut dan sedikit berminyak. Karakter ini menjadikan bluefin sebagai bahan utama sashimi kelas premium yang disajikan di restoran mewah Jepang. Ketika diiris tipis, permukaan dagingnya tampak licin dan bertekstur halus, memberi kesan lembut di lidah.
Sebaliknya, yellowfin memiliki daging berwarna merah muda yang lebih cerah dengan serat lebih padat. Kandungan lemaknya tidak sebanyak bluefin, sehingga cita rasanya lebih ringan dan segar. Jenis ini lebih fleksibel untuk berbagai olahan karena teksturnya stabil saat dimasak. Banyak koki menggunakannya untuk membuat steak tuna, poke bowl, atau salad seafood karena rasa netralnya mudah berpadu dengan bumbu dan saus.
2. Teknik pengolahan menentukan kelezatan tuna secara maksimal

Tuna bluefin memerlukan perlakuan khusus agar kualitas daging tetap terjaga. Biasanya, bagian daging berlemak, seperti otoro atau chutoro, diambil dari perut ikan dan disajikan mentah. Teknik pemotongan dilakukan dengan presisi tinggi agar serat lemak tetap utuh dan tidak hancur saat diiris. Karena kandungan lemaknya tinggi, bluefin tidak cocok dimasak terlalu lama. Pemanasan berlebih justru akan membuat dagingnya kehilangan kelembutan alami dan rasa manis khasnya.
Berbeda dengan bluefin, tuna yellowfin lebih serbaguna untuk berbagai metode memasak. Dagingnya tahan panas dan tetap lezat saat dibakar, dipanggang, atau dipanggang cepat di atas wajan. Yellowfin juga populer sebagai bahan utama poke bowl Hawaii karena dagingnya tetap segar meskipun dicampur bumbu asin atau asam. Beberapa chef bahkan mengombinasikan yellowfin dengan minyak wijen dan kecap asin untuk menghasilkan rasa gurih alami tanpa mengubah tekstur.
3. Nilai ekonomi dan tren keberlanjutan dalam konsumsi tuna

Bluefin dikenal sebagai ikan mewah dengan harga sangat tinggi di pasar global. Di Jepang, bluefin bisa dilelang hingga miliaran rupiah per ekor karena permintaan tinggi dan stok yang terbatas. Cita rasanya yang kompleks serta kandungan lemak yang melimpah membuatnya dianggap sebagai bahan eksklusif untuk hidangan kelas atas. Namun, kelangkaan spesies ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan ekosistem laut. Banyak restoran kini mulai mengurangi penggunaannya demi menjaga keseimbangan populasi tuna.
Sementara itu, yellowfin menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau. Populasinya masih melimpah di perairan tropis termasuk wilayah Indonesia, menjadikannya pilihan utama bagi pelaku industri kuliner lokal. Selain lebih mudah ditemukan, harga yellowfin jauh lebih stabil dan efisien untuk produksi massal. Tren restoran modern kini mengutamakan konsep “sustainable seafood” atau hasil laut berkelanjutan, di mana tuna yellowfin menjadi bahan yang paling direkomendasikan karena bisa mendukung ekosistem laut tetap lestari tanpa mengorbankan kualitas rasa.
Perbedaan ikan tuna yellowfin dan bluefin menunjukkan bagaimana faktor alam memengaruhi cita rasa, tekstur, dan nilai sebuah hidangan. Bluefin memberi pengalaman rasa yang mewah dan berlemak, sedangkan yellowfin menghadirkan sensasi segar yang ringan sekaligus fleksibel untuk berbagai olahan. Setelah mengetahui hal ini, kira-kira jenis tuna mana yang akan kamu pilih untuk dicoba pertama kali?