Tak seperti buah apel atau pir yang bisa langsung dimakan bersama kulitnya, buah pisang harus dikupas dahulu sebelum disantap. Namun, Jepang telah berhasil mengembangkan varietas pisang yang bisa dimakan langsung bersama kulitnya.
Memang kedengarannya agak gak lazim, karena selama ini bagian kulit pisang terasa sepat dan pahit. Coba kita lihat dulu bagaimana bentuk dan rasa kulit pisang tersebut.
Para petani dan ilmuwan dari D&T Farm Prefektur Okayama, Jepang, merupakan yang pertama kali menemukan metode bernama "Freeze Thaw Awakening". Konsep ini berkaca dari fenomena 20 ribu tahun lalu, ketika berada di akhir zaman es. Bibit pisang dibekukan hingga suhu -60 derajat celcius, kemudian ditanam ketika es sudah mencair.
Metode tanam ini punya banyak kelebihan dibanding cara konvensional. Salah satunya waktu panen yang lebih singkat. Pohon sudah berbuah setelah empat bulan. Sedangkan, tanaman biasa butuh waktu sekitar dua tahun.
Selain itu, tidak ada pestisida atau bahan kimia apa pun yang diberikan untuk menunjang pertumbuhan buah. Sehingga aman dikonsumsi langsung.
Pisang yang diberi nama "Mongee Banana" ini punya rasa yang lebih manis dan kulit yang lebih tipis. Walau pun rasanya tak begitu enak seperti buahnya, tapi kulit buah pisang mongee tidak terlalu pahit. Sehingga tidak mengganggu rasa keseluruhannya.
Manajemen D&T Farm mengatakan kulit pisang mongee juga baik untuk kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan kulit buah matang memiliki efek penghambatan pada hipertrofi prostat.
Karena beragam manfaatnya tersebut, buah ini dihargai lebih mahal dari pisang pada umumya. Yakni sekitar Rp 80 ribu per sisir. Sementara, pisang mongee baru dijual dalam jumlah kecil, yakni 10 sisir tiap pekan.
Kini, mereka sedang mempertimbangkan untuk menjualnya ke luar negeri. Namun, untuk sementara waktu, penjualan masih di sekitar Jepang saja.
Kalau buah ini diimpor ke Indonesia, bakal banyak yang minat gak kira-kira?