ilustrasi kedelai (pixabay.com/Jing)
Tauco sudah banyak dibuat oleh pabrik-pabrik tauco, namun ada juga yang masih mempertahankan cara tradisional untuk membuat tauco.
Tauco tradisional dibuat dari kedelai pilihan yang difermentasi. Pertama, kedelai dipilih yang kualitas terbaik untuk menjaga kualitas tauco. Kemudian, kedelai dikeringkan di bawah sinar matahari selama dua sampai tiga hari. Kedelai kering tersebut digiling, lalu direbus selama beberapa jam.
Setelah proses perebusan, kedelai dijemur kembali hingga kering bisa memakan waktu sehari atau lebih. Kedelai yang sudah dijemur kembali tersebut difermentasi dengan cara memasukkan kedelai ke dalam satu ruangan, lalu ditutup seharian agar proses fermentasi berlangsung.
Selesai proses fermentasi, kedelai kembali dijemur hingga kering. Kedelai fermentasi kering lalu dimasukkan ke dalam kuali dan diberi air garam. Setiap hari kedelai tersebut diaduk dan dibalik hingga airnya habis. Proses ini memakan waktu lama sekitar dua sampai tiga minggu. Setelah proses ini selesai, barulah disebut tauco kering.
Tauco kering kemudian masuk ke proses pemasakan. Tauco kering dimasak dengan menambahkan berbagai bumbu seperti gula merah, air, merica, dan gula putih. Proses pemasakan dari tauco kering menjadi tauco siap jual ini membutuhkan waktu tiga hingga empat jam.