Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gratin dauphinois (freepik.com/chandlervid85)
ilustrasi gratin dauphinois (freepik.com/chandlervid85)

Gratin dauphinois adalah salah satu hidangan klasik dari Prancis yang terkenal dengan teksturnya yang creamy dan rasa gurih yang bikin nagih. Hidangan ini dibuat dari irisan kentang tipis yang dipanggang dengan campuran krim, susu, dan kadang ditambahkan keju. Meski terlihat sederhana, gratin dauphinois punya cita rasa elegan yang cocok disajikan sebagai menu utama maupun pendamping.

Banyak orang berpikir membuat gratin dauphinois itu ribet, padahal kuncinya ada pada teknik dan pemilihan bahan yang tepat. Kalau kamu bisa menguasai detail-detail kecilnya, hasilnya akan lembut di dalam, renyah di pinggir, dan harum menggoda. Jadi, bukan hanya enak, tapi juga terasa mewah saat disajikan di meja makan.

Kalau kamu tertarik mencoba membuat gratin dauphinois di rumah, ada beberapa tips penting yang bisa jadi panduan. Berikut ini lima tips yang bisa membantu kamu menghasilkan gratin dauphinois dengan tekstur super creamy dan rasa autentik ala Prancis.

1. Pilih jenis kentang yang tepat

ilustrasi kentang (freepik.com/freepik)

Jenis kentang punya peran besar dalam menentukan hasil akhir gratin dauphinois. Sebaiknya pilih kentang dengan tekstur bertepung seperti kentang russet atau yukon gold karena lebih mudah menyerap krim. Kentang jenis ini akan menghasilkan tekstur yang lembut sekaligus creamy setelah dipanggang.

Kalau kamu pakai kentang yang terlalu berair, gratin bisa jadi encer dan kurang bertekstur. Untuk menghindari ini, kamu juga bisa mengeringkan irisan kentang dengan tisu dapur sebelum diproses lebih lanjut. Hal ini membantu mengurangi kadar air berlebih sehingga hasil panggangan lebih konsisten.

Selain itu, pastikan kamu mengiris kentang dengan ketebalan yang sama, sekitar 2–3 mm. Irisan yang seragam akan memastikan kentang matang merata, gak ada bagian yang masih keras atau malah terlalu lembek.

2. Gunakan campuran krim dan susu penuh lemak

ilustrasi saus krim (commons.wikimedia.org/Oskila)

Rahasia utama gratin dauphinois terletak pada saus creamy yang menyelimuti kentang. Gunakan campuran krim kental (heavy cream) dan susu penuh lemak untuk mendapatkan tekstur yang lembut sekaligus kaya rasa. Perbandingan yang seimbang, misalnya 2:1 antara krim dan susu, akan memberikan hasil terbaik.

Kalau kamu hanya menggunakan krim, teksturnya bisa jadi terlalu berat dan enek. Sebaliknya, kalau cuma pakai susu, gratin bisa kurang creamy. Karena itu, kombinasi keduanya adalah pilihan ideal untuk menciptakan harmoni rasa.

Tambahkan juga bawang putih cincang atau digosokkan di dasar loyang untuk memberi aroma khas. Bumbu sederhana seperti garam, lada, dan sedikit pala bubuk bisa membuat cita rasa lebih kompleks tanpa menghilangkan keaslian hidangan.

3. Tata kentang dengan rapi dan bertingkat

ilustrasi tata kentang (freepik.com/ stockking)

Selain soal rasa, gratin dauphinois juga mengutamakan tampilan. Susun irisan kentang secara berlapis di dalam loyang, usahakan serapi mungkin agar hasil panggangan terlihat cantik saat disajikan. Pola susunan ini bukan hanya soal estetika, tapi juga berpengaruh pada kematangan dan distribusi saus krim.

Setiap lapisan kentang sebaiknya disiram dengan sedikit saus krim sebelum ditumpuk lagi dengan kentang. Dengan begitu, semua bagian akan terlapisi sempurna dan rasa creamy bisa meresap hingga ke dalam. Jangan buru-buru menuangkan seluruh krim di awal, karena bisa bikin hasilnya gak merata.

Selain itu, hindari menumpuk terlalu tebal dalam satu loyang. Lapisan yang pas sekitar 4–5 susun kentang sudah cukup untuk membuat tekstur creamy tanpa bikin bagian bawahnya terlalu berat atau lembek.

4. Panggang dengan suhu yang stabil

ilustrasi panggang adonan (vecteezy.com/Lizaveta Kaliada)

Proses memanggang adalah tahap penting yang menentukan tekstur akhir gratin dauphinois. Gunakan suhu sekitar 160–170 derajat Celsius dengan waktu panggang 45–60 menit. Suhu stabil ini memungkinkan kentang matang perlahan dan saus krim meresap sempurna.

Kalau dipanggang dengan suhu terlalu tinggi, bagian atas bisa gosong sebelum bagian dalam matang. Sebaliknya, kalau suhunya terlalu rendah, tekstur kentang bisa jadi kurang lembut. Jadi, kontrol suhu adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Untuk memastikan matang, coba tusuk dengan garpu atau pisau tipis di bagian tengah. Kalau masuk dengan mudah tanpa hambatan, berarti kentang sudah empuk dan siap disajikan.

5. Tambahkan sentuhan keju untuk rasa lebih kaya

ilustrasi tambahkan keju (pexels.com/Klaus Nielsen)

Meskipun gratin dauphinois tradisional biasanya gak pakai keju, banyak variasi modern yang menambahkan keju agar rasanya lebih kaya. Keju seperti gruyère, comté, atau parmesan bisa ditaburkan di atasnya sebelum dipanggang untuk menghasilkan lapisan keemasan yang renyah.

Keju juga menambah aroma gurih yang membuat hidangan ini makin menggugah selera. Pilih keju yang mudah meleleh supaya bisa menyatu dengan krim dan memberi tekstur creamy tambahan.

Kalau kamu ingin versi lebih ringan, cukup taburkan keju di lapisan terakhir menjelang selesai dipanggang. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati perpaduan creamy dari krim dan susu tanpa rasa yang terlalu berat.

Membuat gratin dauphinois ala Prancis ternyata gak sesulit yang dibayangkan, asalkan kamu memperhatikan detail kecil dalam prosesnya. Dari memilih jenis kentang yang tepat, mencampurkan krim dan susu, menata irisan dengan rapi, memanggang dengan suhu stabil, hingga menambahkan sentuhan keju, semua langkah ini akan bikin hasil akhirnya istimewa.

Hidangan klasik ini bisa jadi pilihan elegan untuk jamuan spesial ataupun santapan keluarga. Dengan tekstur super creamy dan cita rasa yang kaya, gratin dauphinois pasti bisa bikin siapa saja terkesan. Jadi, jangan ragu untuk mencoba membuatnya di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team