Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi madeleine (vecteezy.com/Oleg Gapeenko)
ilustrasi madeleine (vecteezy.com/Oleg Gapeenko)

Madeleine adalah kue mungil berbentuk cangkang asal Prancis yang terkenal dengan teksturnya yang lembut serta tonjolan khas di bagian tengah. Tonjolan ini bukan sekadar penanda visual, tapi juga tanda kalau madelaine dipanggang dengan teknik yang benar. Banyak orang yang gagal mendapatkan hasil ini karena melewatkan detail kecil dalam proses pengolahan adonan.

Supaya kamu bisa menghasilkan madeleine yang cantik dan autentik seperti di kafe Prancis, ada beberapa tips penting yang harus diperhatikan. Mulai dari pemilihan bahan, teknik pencampuran, hingga cara memanggang, semuanya berpengaruh pada bentuk akhir kue ini. Yuk, simak lima tips berikut agar madeleine buatanmu bisa sempurna dengan tonjolan ikoniknya!

1. Gunakan bahan segar dan berkualitas

ilustrasi bahan adonan (freepik.com/ azerbaijan_stockers)

Bahan segar adalah kunci utama dalam membuat madeleine yang lembut dan harum. Telur, gula, tepung, dan mentega harus dipilih dengan kualitas terbaik agar adonan punya rasa yang kaya. Mentega khususnya memegang peranan penting karena memberikan aroma khas dan tekstur moist yang jadi ciri khas kue ini.

Kalau memungkinkan, gunakan mentega tawar berkualitas Eropa karena kadar lemaknya lebih tinggi sehingga menghasilkan rasa yang lebih gurih dan tekstur lebih lembut. Selain itu, jangan lupakan tambahan kulit lemon atau vanila untuk memberi aroma segar yang menyeimbangkan rasa manis.

Bahan yang segar juga membantu adonan mengembang dengan baik saat dipanggang. Kalau kamu menggunakan telur yang sudah terlalu lama atau mentega yang sudah berbau tengik, hasilnya pasti gak akan maksimal.

2. Istirahatkan adonan sebelum dipanggang

ilustrasi diamkan adonan (freepik.com/freepik)

Salah satu rahasia terbesar untuk mendapatkan tonjolan ikonik pada madeleine adalah mengistirahatkan adonan di kulkas. Setelah adonan selesai dibuat, simpan di dalam wadah tertutup dan dinginkan selama minimal 1 jam. Pendinginan ini membuat mentega di dalam adonan kembali padat sehingga kue bisa mengembang lebih baik saat masuk oven panas.

Selain membantu pembentukan tonjolan, proses istirahat ini juga membuat rasa dalam adonan lebih menyatu. Aroma kulit lemon atau vanila akan lebih terasa karena sudah meresap sempurna ke dalam campuran.

Kalau kamu ingin hasil lebih maksimal, adonan bahkan bisa diistirahatkan semalaman di kulkas. Esok harinya, adonan siap dipanggang dan kemungkinan besar tonjolan khasnya akan terbentuk dengan indah.

3. Olesi cetakan dengan benar

ilustrasi cetakan madeleine (commons.wikimedia.org/Hcallas)

Cetakan berbentuk cangkang adalah ikon dari madeleine, dan penggunaannya harus tepat. Pastikan kamu mengolesi cetakan dengan campuran mentega cair dan sedikit tepung agar adonan gak menempel saat dipanggang. Langkah ini penting untuk menghasilkan permukaan kue yang rapi dan mudah dikeluarkan.

Gunakan kuas kecil untuk memastikan semua lekukan cetakan terlapisi dengan baik. Kalau ada bagian yang terlewat, adonan bisa menempel dan membuat bentuk madeleine jadi rusak. Untuk hasil lebih wangi, gunakan mentega yang sudah dicairkan dan sedikit dipanaskan hingga harum sebelum dioleskan.

Selain itu, jangan mengisi cetakan terlalu penuh. Isi sekitar ¾ bagian saja karena adonan akan mengembang cukup banyak di oven. Dengan begitu, kue bisa mengembang sempurna tanpa tumpah keluar dari cetakan.

4. Atur suhu oven dengan teknik "panas-kejut"

ilustrasi atur suhu oven (vecteezy.com/Phongsaya Limpakhom)

Madeleine membutuhkan teknik khusus dalam memanggang agar tonjolan khasnya terbentuk. Panaskan oven lebih dulu dengan suhu agak tinggi, sekitar 200°C, lalu turunkan ke 180°C setelah adonan masuk. Teknik "panas-kejut" ini membuat adonan langsung mengembang di awal, sehingga terbentuk tonjolan di bagian tengah.

Kalau kamu memanggang dengan suhu rendah sejak awal, madeleine mungkin tetap matang tapi tanpa tonjolan yang ikonik. Sebaliknya, kalau terlalu tinggi, bagian luar bisa cepat gosong sementara dalamnya belum matang. Itulah kenapa pengaturan suhu yang tepat sangat penting.

Biasanya madeleine hanya membutuhkan waktu 10–12 menit untuk matang sempurna. Jadi, jangan lupa untuk memperhatikan prosesnya agar gak overbaked.

5. Sajikan dengan taburan gula halus

ilustrasi madeleine (vecteezy.com/Natthaphon)

Madeleine yang sudah matang biasanya punya warna keemasan yang cantik. Supaya tampilannya lebih menarik dan rasanya makin nikmat, taburkan gula halus tipis-tipis di atasnya sebelum disajikan. Taburan ini juga menambah kontras manis yang lembut di lidah.

Kamu juga bisa mencoba variasi tambahan seperti mencelupkan sebagian madeleine ke dalam cokelat leleh atau memberi glaze lemon tipis. Inovasi ini bikin kue terlihat lebih modern tapi tetap mempertahankan pesona klasiknya.

Menyajikan madeleine selagi hangat bersama teh atau kopi juga memberi pengalaman yang lebih otentik, seperti sedang menikmati sore di kafe Prancis.

Membuat madeleine dengan tonjolan ikonik ala Prancis memang butuh ketelitian, mulai dari mengistirahatkan adonan hingga memanggang dengan teknik suhu yang tepat. Namun, kalau kamu mengikuti tips-tips di atas, bukan hal mustahil untuk menghasilkan madeleine yang lembut, harum, dan tampil cantik. Dengan latihan, kue mungil ini bisa jadi andalanmu untuk suguhan spesial di rumah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team