TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengolah Bahan Makanan Agar Terhindar dari Keracunan

#PanjatPoin Pemula wajib tahu nih!

unsplash.com/Stephanie McCabe

Memasak sendiri di rumah memastikan bahkan kita selalu menikmati makanan dengan nutrisi yang sehat. Namun, bahan makanan bisa jadi beracun jika ada cara yang salah dengan cara mengolahnya sejak awal hingga teknik memasaknya.

Dampak makanan beracun bagi tubuh yang paling mudah dideteksi adalah sakit perut, diare dan mual-mual. Adapun sumbernya bisa berasal dari bakteri, virus, parasit, kontaminasi dengan alat-alat dapur, air pencucian dan sejenisnya. 

Nah, buat para pemula, penting sekali memerhatikan kembali teknik memasak atau cara pengolahan bahan makanan agar terbebas dari resiko racun. Yuk, simak ulasan tips berikut! 

1. Khusus unggas, masaklah hingga benar-benar matang

pixabay/IvaBalk

Daging unggas mentah memang berisiko dihinggapi bakteri atau parasit. Bagaimana tidak? Daging-daging tersebut dibiarkan begitu saja di meja terbuka selama berjam-jam. Belum lagi kerumunan lalat dan sentuhan tangan dari para calon pembeli. Bikin bakteri berkembang biak cepat di dalam daging.

Tapi bakteri, virus dan parasit tersebut bisa mati kok. Cukup dimasak atau direbus hingga benar-benar matang. Sumber racun itu tidak bisa bertahan hidup dalam suhu yang terlalu tinggi. 

Baca Juga: Sayur Hingga Roti, Ini 8 Side Dishes Lezat dari Berbagai Belahan Dunia

2. Cuci sayur dan buah hingga benar-benar bersih

pixabay/JerzyGórecki

Tidak hanya daging, sayur dan buah pun berpotensi menghasilkan racun. Potensi racun itu bisa berasal dari keadaan buah dan sayur yang kotor atau nyaris membusuk dan air pencucian yang tidak bersih. 

Agar sayur dan buah tidak membahayakan kesehatan kita, sebaiknya cuci dengan air bersih hingga tanah atau debunya hilang dari pandangan. Lalu, usahakan kondisi lemari pendingin juga rutin dibersihkan. Berhubung sayur dan buah mudah busuk, masaklah sesegera mungkin dan jangan disimpan menyatu dengan barang busuk lainnya. 

3. Simpan seafood dalam suhu dingin

pixabay/MogensPetersen

Ikan maupun kerang atau jenis seafood lainnya memang perlu disimpan dalam suhu yang dingin. Jika ikan mentah tersebut tidak disimpan dalam suhu yang tepat, bisa terkontaminasi histamin. Histamin adalah sejenis racun yang diproduksi oleh bakteri yang hidup di daging ikan. Dampak racun tersebut menimbulkan mual, sesak napas, gatal-gatal di kulit. 

Kerang juga berpotensi menimbulkan racun karena alga yang dimakannya. Pastikan cangkangnya sudah terbuka saat dimasak. Itu tandanya, kerang sudah matang.

4. Pilih telur yang sudah dipasteurisasi

pixabay/ Wolfgang Eckert

Telur pada dasarnya memang bebas dari bakteri. Namun, semakin lama dia berada di luar semakin turun kualitasnya. Bakteri yang mudah menempel dalam telur adalah bakteri Salmonella

Itu sebabnya, telur yang cangkangnya masih kotor atau retak sebaiknya tidak dikonsumsi terlebih dulu tanpa pengolahan yang benar. Telur yang sudah mengalami pasteurisasi atau pemanasan untuk membunuh organisme itu lebih aman dipilih dan kemudian diolah. 

Baca Juga: 6 Bahan Makanan yang Rasanya Lebih Nikmat ketika Dipanggang, Coba Yuk!

Verified Writer

Uswatun Niswi

Penyuka fiksi dan animasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya