Pengolahan bahan makanan dengan sebaik mungkin dapat mengurangi limbah organik yang belakangan ini ternyata cukup meresahkan. Pasalnya, limbah ini seringkali masih disatukan dengan kumpulan limbah anorganik lain seperti plastik. Bukannya malah menjadi manfaat, limbah organik yang dapat terurai ini malah menjadi sarang bagi lalat dan bau yang sangat mengganggu keadaan sekitar pembuangan sampah.
Mengakali hal ini, sebaiknya limbah organik dipisahkan atau ikut dikompos dengan memasukkannya ke dalam tanah. Cara yang lebih baik lagi yaitu dengan meminimalkan bahan makanan yang bersisa. Salah satunya yaitu udang.
Protein yang satu ini memang seringkali diolah dalam berbagai kuliner nusantara. Selain rasanya yang menggiurkan, udang juga cukup mudah diperoleh di pasaran.
Pengolahan udang yang bisa dibilang tidak terlalu rumit juga menjadikannya sebagai salah satu protein andalan para ibu rumah tangga. Namun, seringkali saat membersihkan udang kita menyisakan bagian kepala dan kulitnya. Jika dikumpulkan kedua bagian ini bahkan memiliki porsi yang lebih banyak dari daging yang bisa dikonsumsi.
Kulit udang yang mengandung protein, kalsium bikarbonat, dan kitin ini ternyata dapat dikonsumsi dan diolah kembali. Pengolahan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan kepala dan kulit udang salah satunya adalah dengan membuat kaldu udang.
Berikut cara membuat kaldu udang dari kepala dan kulit udang yang tersisa.