Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi brownies gulung pandan kukus
ilustrasi brownies gulung pandan kukus (freeepix.com/jcomp)

Siapa yang bisa menolak kelembutan kue yang satu ini? Jika biasanya brownies identik dengan rasa cokelat yang pekat, kali ini kita akan mencoba variasi lokal yang aromanya sangat menggugah selera. Resep brownies gulung pandan kukus jadi pilihan yang sangat tepat buat kamu yang ingin menyajikan camilan istimewa dengan perpaduan tekstur moist khas brownies dan wangi pandan yang menenangkan.

Rasanya yang gak terlalu manis membuat kue ini jadi favorit banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Mungkin kamu sempat berpikir bahwa membuat kue gulung itu sulit dan berisiko patah saat digulung. Padahal, kuncinya ada pada teknik pengukusan dan kelenturan adonan yang pas, lho. Jangan takut untuk mencoba resep di bawah ini karena dijamin anti gagal! 


1. Bahan Brownies Gulung Pandan Kukus

ilustrasi pasta pandan (pixabay.com/dungthuyvunguyen)

Bahan Utama Adonan:

  1. 3 butir telur ayam utuh (suhu ruang, jangan dari kulkas).

  2. 100 gram gula pasir (bisa dikurangi jika tidak suka terlalu manis).

  3. 1 sendok teh SP/TBM/Ovalet (emulsifier).

  4. 60 gram tepung terigu protein sedang (Segitiga Biru).

  5. 20 gram susu bubuk.

  6. 1/4 sendok teh baking powder.

  7. 1/4 sendok teh garam halus.

Bahan Cairan dan  Perasa:

  1. 50 gram cokelat putih, cincang kasar.

  2. 80 ml minyak goreng kualitas bagus (atau minyak sayur).

  3. 1 sendok teh pasta pandan kualitas bagus (untuk warna dan aroma yang kuat).

Bahan Isian:

  1. Buttercream secukupnya

  2. Keju cheddar parut (opsional, untuk taburan dalam atau luar)

  3. Selai srikaya atau cokelat (sesuai selera kamu).

2. Cara Membuat Brownies Gulung Pandan Kukus

ilustrasi membuat brownies (pexels.com/Kampus Production)

  1. Lelehkan cokelat dan minyak: Siapkan panci berisi air panas (teknik double boiler atau ditim). Masukkan potongan cokelat putih dan minyak goreng ke dalam wadah tahan panas, lalu letakkan di atas air panas tersebut. Aduk perlahan hingga cokelat meleleh sempurna dan menyatu dengan minyak. Angkat dan biarkan hingga suhu ruang. Setelah dingin, campurkan pasta pandan ke dalam campuran minyak ini, aduk rata, dan sisihkan.

  2. Kocok telur dan gula: Siapkan wadah besar. Masukkan telur, gula pasir, dan SP. Gunakan mixer dengan kecepatan tinggi dan kocok hingga adonan mengembang, berwarna putih pucat, dan berjejak. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 7–10 menit tergantung kekuatan mixer kamu.

  3. Masukkan bahan kering: Turunkan kecepatan mixer ke yang paling rendah (atau gunakan spatula). Masukkan tepung terigu, susu bubuk, baking powder, dan garam yang sudah diayak sebelumnya. Masukkan secara bertahap sedikit demi sedikit agar adonan telur tidak turun. Aduk asal rata saja, jangan terlalu lama.

  4. Campurkan adonan cair: Tuangkan campuran lelehan cokelat putih, minyak, dan pasta pandan ke dalam adonan. Aduk balik menggunakan spatula (teknik aduk lipat) dengan perlahan. Pastikan tidak ada endapan minyak di dasar wadah karena ini penyebab utama brownies bantat.

    Proses pengukusan:

  5. Panaskan kukusan hingga air mendidih dan uapnya banyak. Jangan lupa bungkus tutup kukusan dengan kain serbet bersih agar air tidak menetes ke kue. 

  6. Siapkan loyang ukuran 22x22 cm atau 24x24 cm (tinggi 4 cm). Olesi dasar loyang dengan margarin dan alasi dengan kertas roti (baking paper). Jangan olesi pinggiran loyang agar kue tidak menyusut ke tengah. 

  7. Tuang adonan ke dalam loyang, hentakkan loyang 2-3 kali untuk mengeluarkan gelembung udara 

  8. Kukus dengan api sedang selama kurang lebih 15–20 menit. Lakukan tes tusuk; jika tidak ada adonan yang menempel, berarti sudah matang.

    Menggulung brownies:

  9. Angkat loyang dari kukusan. Segera keluarkan kue dari loyang selagi panas dengan membalikkannya di atas kertas roti baru atau serbet bersih yang ukurannya lebih besar dari kue.

  10. Kelupas kertas roti yang menempel di dasar kue.

  11. Tunggu sebentar hingga uap panas hilang (hangat kuku), lalu oleskan filling (selai) secara merata.

  12. Gulung kue perlahan sambil dipadatkan menggunakan bantuan kertas roti alasnya.

  13. Simpan gulungan yang masih terbungkus kertas roti di dalam kulkas selama 15–30 menit agar gulungan set (kokoh) sebelum dipotong.

3. Tips Membuat Brownies Gulung Pandan Kukus Anti Patah dan Bantat

ilustrasi brownies gulung pandan kukus (pexels.com/Monserrat Soldú)

  1. Teknik mengaduk adonan: Saat mencampurkan cairan minyak dan cokelat ke adonan telur, gunakan teknik aduk balik (spatula menyisir dari dasar ke atas). Minyak yang tertinggal di dasar wadah adalah musuh utama brownies kukus. Pastikan benar-benar tercampur rata, namun jangan overmix karena bisa membuat tekstur kue menjadi keras dan sulit digulung.

  2. Waktu dan suhu menggulung: Jangan menggulung saat kue sudah benar-benar dingin karena kue akan kaku dan mudah patah/retak. Sebaliknya, jangan mengoles filling saat kue masih panas mengepul karena krim akan meleleh dan menjadi minyak. Waktu terbaik adalah saat kue dalam kondisi hangat-hangat kuku. Jika menggunakan isian selai, kamu bisa menggulungnya saat masih agak panas karena selai tahan panas.

  3. Penggunaan api kukusan: Gunakan api sedang, jangan api besar. Api yang terlalu besar akan membuat permukaan brownies bergelombang dan mekar tidak rata, sehingga sulit untuk digulung dengan rapi. Selain itu, pastikan air di kukusan cukup, tapi jangan sampai menyentuh dasar loyang.

Bagaimana, ternyata langkah-langkahnya cukup jelas dan mudah untuk diikuti, bukan? Kunci keberhasilan dari resep brownies gulung pandan kukus ini terletak pada kesabaran saat mengocok telur dan ketelatenan saat menggulung adonan. Sajikan kue cantik ini dengan potongan yang rapi untuk memanjakan lidah keluarga tercinta. Selamat mencoba di dapurmu, ya!



This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team