Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi breadsticks (vecteezy.com/Sebelas Studio)
ilustrasi breadsticks (vecteezy.com/Sebelas Studio)

Breadsticks adalah salah satu camilan khas Italia yang biasanya disajikan sebagai pendamping pasta, sup, atau bahkan dimakan begitu saja sebagai camilan gurih. Bentuknya yang panjang dan ramping membuat breadsticks mudah disantap, apalagi teksturnya yang unik: renyah di bagian luar namun tetap chewy di dalam. Camilan ini juga sering diberi taburan bumbu seperti garlic butter, keju parmesan, atau rempah kering yang menambah cita rasa khas ala restoran Italia.

Meskipun terlihat sederhana, membuat breadsticks dengan tekstur dan rasa yang pas ternyata butuh perhatian khusus. Mulai dari pemilihan bahan, teknik menguleni adonan, hingga proses memanggang bisa sangat memengaruhi hasil akhirnya. Kalau salah langkah, breadsticks bisa jadi terlalu keras atau malah lembek. Nah, supaya breadsticks buatanmu punya kualitas seperti yang biasa disajikan di restoran Italia, ada beberapa tips penting yang bisa kamu coba praktikkan di dapur rumah.

1. Gunakan tepung protein tinggi untuk hasil chewy

Ilustrasi tepung (pexels.com/Los Muertos Crew)

Pemilihan tepung jadi faktor penting dalam menentukan tekstur breadsticks. Tepung protein tinggi atau tepung roti sangat cocok digunakan karena menghasilkan gluten yang cukup kuat, sehingga adonan lebih elastis dan teksturnya chewy setelah dipanggang. Kalau kamu menggunakan tepung serbaguna, hasilnya bisa lebih rapuh dan kurang kenyal.

Selain itu, tepung protein tinggi juga membantu breadsticks lebih mudah dibentuk panjang tanpa mudah robek. Dengan begitu, kamu bisa membuat breadsticks yang seragam dan cantik saat disajikan. Ini penting kalau kamu ingin hasil akhir yang gak kalah dari buatan restoran.

Kalau ingin variasi rasa, kamu bisa mencampurkan sebagian tepung gandum utuh. Hasilnya akan sedikit lebih padat dan wangi, cocok untuk kamu yang suka roti dengan karakter rasa lebih kuat.

2. Jangan terburu-buru dalam proses proofing

ilustrasi fermentasi adonan (commons.wikimedia.org/Nnaluci)

Proses proofing atau pengistirahatan adonan sangat menentukan hasil akhir breadsticks. Proofing yang cukup akan membuat adonan lebih mengembang, lembut, dan bertekstur chewy. Sebaliknya, kalau terlalu singkat, breadsticks bisa jadi bantat dan keras.

Biasanya, adonan breadsticks butuh dua kali proofing. Pertama setelah adonan diuleni, lalu kedua setelah adonan dibentuk jadi stick. Proofing kedua ini sering diabaikan, padahal fungsinya penting untuk membuat breadsticks lebih ringan dan empuk.

Kamu bisa melakukan proofing di suhu ruang atau di tempat hangat, misalnya dekat oven yang sedang dipanaskan. Jangan terburu-buru memanggang sebelum adonan benar-benar mengembang, karena hasilnya akan jauh berbeda.

3. Bentuk breadsticks dengan ukuran seragam

ilustrasi bentuk adonan (commons.wikimedia.org/kochtopf)

Ukuran breadsticks yang seragam akan membantu proses memanggang lebih merata. Kalau ukurannya beda-beda, ada yang bisa matang lebih cepat dan jadi terlalu kering, sementara yang lain masih mentah di dalam. Karena itu, pastikan kamu membagi adonan dengan berat yang sama sebelum dibentuk.

Gunakan timbangan dapur untuk membagi adonan, lalu gulung dengan panjang yang seragam. Jangan terlalu tebal karena bisa bikin bagian dalam kurang matang, dan jangan terlalu tipis karena bisa jadi terlalu kering. Panjang sekitar 15–20 cm biasanya ideal untuk breadsticks ala restoran.

Selain untuk hasil memanggang yang merata, ukuran seragam juga bikin breadsticks terlihat lebih rapi dan menarik saat disajikan. Hal kecil seperti ini bisa bikin pengalaman makan jadi lebih istimewa.

4. Tambahkan topping dan olesan untuk cita rasa

ilustrasi tambahkan oregano (vecteezy.com/Seksan Wangjaisuk)

Breadsticks klasik biasanya diberi olesan butter atau olive oil sebelum dipanggang, lalu ditaburi dengan garam kasar atau bawang putih bubuk. Olesan ini gak cuma bikin permukaan breadsticks lebih gurih, tapi juga membantu bagian luar menjadi sedikit renyah.

Kalau kamu ingin variasi, coba tambahkan keju parut, oregano, rosemary, atau thyme kering di atasnya. Kombinasi rempah dan keju ini bisa memberikan aroma khas Italia yang lebih autentik. Dengan begitu, breadsticks buatanmu gak cuma chewy, tapi juga kaya rasa.

Selain itu, kamu juga bisa membuat variasi manis dengan menaburkan gula kayu manis setelah memanggang. Hasilnya jadi breadsticks manis yang cocok sebagai camilan sore ditemani teh atau kopi.

5. Panggang dengan suhu dan waktu yang pas

ilustrasi oven adonan (commons.wikimedia.org/lokate366)

Suhu dan waktu memanggang jadi faktor penentu terakhir yang sangat penting. Breadsticks biasanya dipanggang pada suhu 180–200°C selama 12–15 menit, tergantung ukuran adonan. Suhu yang pas akan membuat bagian luar renyah dengan warna keemasan, sementara bagian dalam tetap chewy.

Kalau terlalu lama memanggang, breadsticks bisa jadi kering dan keras, sedangkan kalau terlalu cepat, bagian dalam bisa terasa mentah. Karena itu, pastikan untuk selalu memantau warna permukaan breadsticks saat dipanggang. Warna golden brown biasanya jadi tanda kalau breadsticks sudah matang sempurna.

Untuk hasil lebih maksimal, kamu juga bisa memanggang dengan oven yang sudah benar-benar dipanaskan sebelumnya. Preheating ini penting supaya adonan bisa mengembang dengan baik begitu masuk ke oven.

Membuat breadsticks ala restoran Italia memang butuh perhatian pada detail, mulai dari pemilihan tepung, proses proofing, hingga cara memanggang. Dengan memperhatikan tips ini, kamu bisa menghasilkan breadsticks yang renyah di luar tapi tetap chewy di dalam, persis seperti yang sering kamu nikmati di restoran.

Kalau sudah bisa bikin sendiri di rumah, kamu gak perlu lagi pesan ke luar. Breadsticks buatanmu bisa jadi camilan favorit keluarga sekaligus teman makan pasta atau sup yang bikin suasana makin hangat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team