ilustrasi diabetes (pexels.com/Klaus Nielson)
Clusterin, yang juga dikenal sebagai apolipoprotein J (APO J), adalah jenis protein yang diproduksi dan ada di banyak bagian tubuh, termasuk otak dan darah.
Protein clusterin berfungsi untuk membantu mencegah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh, membantu mengatur kematian sel secara terkontrol, serta berperan dalam mengatur peradangan dan transportasi lemak.
Pada orang dengan diabetes, tubuhnya mengalami ketidakseimbangan dalam pengaturan gula darah. Hal ini menyebabkan peningkatan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh.
Penelitian dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa stres dan oksidatif dan peradangan meningkatkan jumlah protein clusterin dalam darah. Peningkatan protein clusterin dalam penelitian ini ditemukan berkaitan erat dengan prubahan struktur otak, yaitu terjadinya atrofi lobus temporal medial (MTA) atau pengecilan dan kerusakan pada bagian otak tertentu yang berkaitan dengan fungsi kognitif.
Selain itu, protein clusterin juga menyebabkan masalah pada pembuluh darah kecil di otak, yang mungkin terkait dengan gangguan metabolisme yang diindikasikan dengan area hiperintensitas periventrikular (PVH).
Hal ini menunjukkan bahwa protein clusterin mungkin berpengaruh secara langsung pada masalah pembuluh darah di otak, dan mungkin berbeda-beda pada setiap wilayah otak. Kadar clusterin yang lebih tinggi pada orang dengan diabetes tampaknya berkontribusi pada risiko penyakit Alzheimer yang lebih tinggi di masa mendatang.
Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut, tetapi temuan ini memberikan petunjuk tentang potensi clusterin sebagai faktor risiko penyakit Alzheimer pada individu dengan gangguan metabolik seperti diabetes.