ilustrasi gaya hidup sehat (pexels.com/Moe Magners)
Menurut American Psychological Association, ketika mengalami stres yang berkepanjangan, sering kali seseorang cenderung mengambil keputusan yang tidak sehat. Misalnya melampiaskannya ke makanan (emotional eating), merokok, minum alkohol, malas olahraga, dan lain-lain.
Penelitian dalam jurnal Pharmaceutical Research menemukan bahwa kebiasaan makan tidak sehat dapat menyebabkan peningkatan berat badan, masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, dan bisa memperbesar risiko perkembangan kanker.
Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kebiasaan olahraga. Ketika stres, sering kali kita merasa malas untuk beraktivitas fisik. Akibatnya, kita jadi mengurangi atau menghindari aktivitas fisik. Gaya hidup yang tidak aktif ini juga bisa meningkatkan risiko kanker.
Selanjutnya, stres juga dapat memengaruhi kebiasaan tidak sehat lainnya seperti merokok dan minum alkohol. Beberapa orang mungkin menganggap merokok atau meminum alkohol sebagai cara untuk mengurangi stres atau merasa lebih rileks. Namun, keduanya itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan meningkatkan risiko banyak penyakit, termasuk kanker.